PERGI DENGAN YANG LAIN KANGEN SAAT DENGAN YANG DULU

  1. PERBINCANGAN TENTANG JADWAL YANG MENYEBALKAN.

     Di suatu sore nan cerah, tiada mendung, tiada hujan, tiada uang dan tiada tara (ngomong opp-o toh?). Tekya dan Mangipul baru saja menyeleisaikan sholat Ashar berjamaah di masjid kantornya. Mereka tengah asik mengobrol di teras luar masjid yang mengarah ke parkiran motor.

     “Pakde..”panggil Mangipul sambil mencolek bahu temannya. Panggilan tersebut sudah disematkan kepada Tekya yang sudah dianggap sudah sepuh alias rekan kerja yang sudah senior atawa sudah lama bekerja. Sekedar menghormati yang lebih tua sambil menjerumuskan oah. Mereka sengaja memanfaatkan sedikit waktu untuk sekedar curhat dan  ngobrol seputar pekerjaan ditengh kesibukan  menjelang lembur bulanan yang akan disongsong sebentar lagi.

     “Ada apa Pul?” Jawab Tekya sembari menggunakan sepatu.

     “Bekum baca berita di grup?”

     “Belumlah, Kasus apa yang terlewat oleh saya. kamu kan tahu kalau lagi bekerja aku tidak sempat melihat HP. Boro-boro. Ditambah lagi Hpku kan terkenal lemot. Menyebalkan banger”

     “Nanti baca deh Pakde di wag. Beritanya sebenarnya bikin happy sih ,cukup menyenangkan tapi sekaligus menyakitkan.”

     “Oh ya? Memangnya ada apa sih? Jadi penasaran,”

     “Nanti dibaca aja. Pokoknya intinya si bos akan mengadakan training menjelang akhir tahun di luar kota pula. Mau tahu tidak tanggal pelaksanaan nya?. Tepat pada saat saya ada acara keluarga pula dari pihak istri. Bersamaan juga dengan jadwal lembur rutin bulanan kita, dimana sedang sibuk sibuknya dan malah kadang suka menginap di kantor karena lembur. Semua seksi di kantor juga sudah pada hapal. Lha kok tiba-tiba…”

     “Apa!? So jadi beliau beliau itu akan mengadakan training di tanggal 14 dan 15 November? Ah Gila! Ada orang yang tidak ingin seksi kita dilibatkan barangkali. Tanggal yang dipilih segitu. Siapa sih yang merencanakan ini?”

     “Mana saya tahu!”

     “Ngomong ngomong dimana lokasi traininngnya? Bali ya ”

     “Bukan. Semarang pak.”

     “Mantap. Menarik. Sayangnya…Yeah walaupun saya sudah pernah ke sana. Tetap kepengen.”

     “Enak dong. Kalau saya belum pernah kesana. Oh ya seksi Akuntansi mengajak pergi ke sana sabtu pagi. Jadi mereka menyarankan kita untuk menginap di kantor pada hari Jumat malam. Mereka tahu itu merupakan tanggal crusial kita. Mereka juga lemungkinan mengerjakan perhitungan neraca nasabah sampai larut malam. Terakhir mereka harus mengerjakan publish ke media massa.”

     “Ada dua pilihan. Pertama kita akan best effor pekerjaan kita secepat mingkin. Agar seksi kita dapat mengikuti training tersebut sekaligus jalan-jalan mengekplor kota Semarang. Kedua kita tidak akan ikut ke sana jika pekerjaaan kita belum beres. Kalau kita paksakan maka hari Seninnya semua akan berantakan. Nasabah akan komplain karena mereka belum menerima dana. Dan kita akan dihukum.”

    “Kalau aku sih tidak bisa apa apa. Beres ataupun tidak beres pekerjaan kita, aku tetap tidak akan ikut. Bisa bisa dimarahin mertuaku.”

     “Seharusnya kamu bilang bahwa kamu tidak bisa diganggu pada tanggal begitu. Mereka pasti mau mnegertilah. Ngomong nomong  banyakkah surat berharga yang akan kita kalkulasikan tanggal 16 November?”

     “Yang pasti tidak sebanyak  bulan Oktober kemaren. Masih bisa kita upayakan kok.”

      “Nanti kalau tidak keuber kamu yang melanjutkan pekerjaan kita sampai selesai.”

     “Waduh, tidak bisa begitu dong. Kalian senak enak jalan jalan saya yang mampus.”

     “Mari kita berjanji. Dengan kerjasama dan kerja keras Insha Allah semua akan beres.”

    “ Amin.”

  • PESAN SINGKAT DARI WHATSAPP BERBUAH DUMELAN

     “Dear rekan-rekan,

Berkenaan dengan kesesuaian informasi awak dari bagian pusat pelatihan, bahwa mereka mengabarkan telah menerima dan menyetujui permintaan departemen kita untuk melaksanakan training untuk semua pegawai pada tanggal 14-15 November 2019. Opsi lokasi tempat penyelenggaraan training antara di Bandung / Semarang. (Akan diinformasikan lebih lanjut”

Save the date ya.

Molena

Note :

Jika pada tanggal tersebut terdapat pegawai yang berhalangan hadir karena sesuatu hal, seperti sedang menjalankan cuti, sakit dll agar diinformasikan ke Selly ya, agar bagian pelatihan dapat mempersiapkan segala akomodasi & transportasi yang tepat dan baik dan mempersipakan sertifikat sesuai yang hadir.

Terima kasih

     Tekya baru saja membaca berita dari grup whatsapp di HP Asusnya. Sebuah berita yang cukup menggemparkan dan menyesakkan data. Bukan menyalahkan siapa siapa. Bukan masalah tempat lokasi training, namun tanggal pelaksanaannya lah yang menjadi momol permasalahn dan dikeluhkan oleh Mangipul. Dia termenung sejenak. Lalu menggaruk garuk kepalanya yang tidak berketombe. Mengeryitkan dahinya. Mendesah sedikit. Sepertinya dia sedang berpikir keras. Cendrung galau sedikit. Dia bingung akan membalas chat yang bagaimana lembut atau menyelikit hati.

    Tidak lama kemudian rekan sekerja Tekya bernama Darmawan menimpali bahwa seksinya pada tanggal tersebut biasanya sedang sibuk sibuknya menyiapak perhitungan hasil imbal untuk nasabah yang menitipkan surat berharganya. Sepertinya agak banyak sih. Bau-baunya seksi kami tidak bisa ikut nih.

     Lalu dijawab oleh kepala seksi  perhitungan neraca dan akuntansi, “nginep aja jumat, dan berangkat sabtu pagi2 bareng seksi kami. Kami kemungkinan lembur juga kok.

    Tidak lama kemudian ada chat yang menyejukkan perut dari rekan mereka yang lain yaitu bernama Lana.

    “Selamat malam bapak ibu dan rekans sekalian. Alhamdulillah sekali ya, besok disiapkan makan siang untuk departemen kita oleh Pak Engkoli. Makan siang akan dilakukan di ruangan seksi penyelesaian transaksi atau teknisnya gimana, akan dikabarkan langi besok”

Terima kasih traktirannya pak Engkoli.

     Semenit kemudian Pak Engkoli diberondong dengan ucapan terima kasih oleh segenap anak buahnya. Kalau masalah urusan perut musti didahulukan.

     Hampir saja Tekya lupa untuk mengetik chating di WA. Agar tidak kehilangan moment topik tentang training dengan serta merta beliau menulis..

    “Maaf pak Molen, apakah tanggal terkait training sudah final? Sebagaimana kita ketahui itu merupakan tanggal paling keramat dan crusial bagi seksi kami. Kami biasanya menyiapakan sejumlah konfirmasi berikut dananya untuk tengah bulan. Malah biasanya kami sampai nginap di kantor segala. Dengan kerendahan hati mohon dapat dipertimbangkan. Kami sangat ingin mengikuti training dimaksud.”

    20 menit kemudian dijawab oleh Pak Molena, “Sdh final pak. Itu infpormasi yang kami dapatkan dr departemen training.”

     Tekya menghela nafas pendek. Lalu geleng geleng kepala.

  • MASING MASING  TIM MENGATUR STRATEGI

     Berita di WA ini bukannya luput sari pantauan kepala seksi mereka Pak Jumali, tulisannya di WA yaitu : ” jikalau sudah final, seksi kami akan melihat kondisi di lapangan, Mudah mudahan kami bisa kejar untuk ikut training, sendainya tidak terkejar laporan itu, saya dan tim dengan sangatt menyesal tidak dapat bergabung dengan relmas sekalian. Saya alan memilih ikut tim menyelesaikan pekerjaan. Yang penting kami telah berusaha mencurahkan segala tenaga dan pikiran. Bukan rezeki kami. Terima kasih.”

     Pak Engkoli mengetik..” Temans, saya hari ini terakhir nasuk kerja, sekiranya terdapat dokumen yang akan akan ditandatangani, saya tunggu hari ini, tks.”

     Hari itu merupakan hari terakhir dia masuk kantor karena akan masuk pensiun. Setelah hampir 35 tahun berkiprah di perusahaan itu.

     Ucapan Pak Jumari. “ terima kasih pa Engkoli untuk makanb siangnya, selamat memulai next jourmey, semoga sehat sellalu, sukses dan bahagia bersama keluarga, saya pribadi mohon maaf sebsar2besarnya apabila  tperbuatan yang sengaja yang terlihat, sehingga menjadi kesalahan yang khilaf kpd pa Engkolim terima kasih pula atas bimibingan dan kerjasamanya selama ini, semoga hubungan silaturahmi kedepannya tetap terjaga…aamiin…

     “Silahkan bagi rekans yang ingin memilih jadwal keberangkatan udara sudah tersedia di email yang kirimkan tadi pagi. “Teriakan mba Dona cukup mengagetkan. Di balik wajahnya yang ayu nan kemayu ternyata tersimpan suara dengan nada tenor atau sopran. Terkesan besar, macho dan menggelegar. “Sebelum memilih hendaknya dirundingkan dengan timnya. Ingin berangkat bersama-sama atau sendiri sendiri. Kapan teman teman mempunyai waktu yang tidak sibuk dan kapan saat pekerjaan telah selesai.”

     Pada awalnya seksi Pak Jumari sepakat untuk berangkat dengan pesawat pagi di hari sabtu demi menghindari hal hal yang tak terduga. Intinya mereka bekerja sampai pagi dengan menginap di kantor. Akan tetapi selang beberapa hari mendadak berubah menjadi pesawat jumat malam. Cerita punya cerita tim Akuntansipun berubah pikiran untuk berangkat bareng Tim Corpoarte actionnya Pak Jumari. Kayaknya mereka tidak mau kalah saing. Mereka juga bertekad ingin menyelesaikan pekerjaan yang biasanya baru selesai jam 10 malam dipercepat selesai jam 7 agar dapat mengejar peswat Batik Air jam 21.00 WIB dari bandara Halim Perdana kusumah. Mari berlomba!

     Pak Juamari juga menyinggung soal uang saku akan mendapat lebih kecil seandainya memilih jadwal pesawat dengan Garuda Indonesia  dari bandara Soekarno-Hatta Cengkareng di hari Sabtu pukul 06.00 WIB. San akan dibayar full jika memilih Jumat malam. Dan di hari Sabtu itu hanya ada satu pegawai dari seksi Settlement yang memilih jam tersebut.  Nanti dari bandara dia langsung menuju ke tempat training terlebih dahulu baru ke hotel kemudian. Alasannya dia menjadi andalan sebagai manager musik di gerejanya.

     Beberapa pegawai sudah ada yang berembuk setengah ribut. Biasalah rambut sama hitam atau bucheri namun dalam hati tiada yang bisa menebak. Ada yang ingin satu pesawat bergerombolan untuk flight paling malam. Ada yang juga kepengen cepat sampai biar bisa plesiran dan hunting tempat wisata dan kuliner.

     Pada suatu malam menjelang semakin dekatnya hari training. Pak Jumari sebagai kepala seksi yang kena imbasnya tanggal training mewanti-wanti kepada anak buahnya untuk bekerja lebih semangat dan giat lagi juga mempercepat ritme pekerjaan agar timnya dapat ikut serta dalam training di luar kota.

  • MENSIASATI JADWAL PESAWAT

     Sekita pukul 21.30, tiba-tiba mba Donna datang dengan muka cemberut dengan wajah merah merona. Mirip orang sedang berantem dan diputus oleh pacarnya. Beberapa teman kerja pada heran   saling menatap dan bertanya tanya dalam hati. Sepengetahuan Tekya si mba itu sudah pamit permisi teng-go (pulang tepat waktu) dengan alasan ada latiha menari untuk sesuatu acara.

     Mba Dona mendaratkan pantatnya yang bohay dan bahenol di kursinya yang empuk. Beberapa saat kemudian dia terlihat mencak-mencak sambil marah di ujung gagang telepon.

     “Mas ini gimana sih. Tadi katanya sudah oke dan boleh merubah jadwal keberangkatan. Kok tiba-tiba sekarang bilang jadwal penerbangan ke Semarang jumat malam mendadat full booked. Lha kok plin plan begitu. Saya jadi tidak enak sama bos dan rekan saya. Saya nggak mau diomelin mereka. Mending saya omlein mas aja deh! Belum tentu mereka mau dialihkan ke jam pagi lho…Kalau tadi mas bilang tidak boleh kan kami tidak berharap.  Asal mas tahu saya ini tadi sudah dalam perjalanan pulang ke rumah saya eh gara-gara ini saya musti balik lagi ke kantor. Mana sudah mulai sepi lagi. Mas tidak tahu apa kalau kantor kami ini angker kalau tengah malam.”

     Alhasil Mba Donna jadi juga pulang jam 12 malam gara-gara masalah tiket. Untungnya ada beberapa rekan dari seksi Akuntansi mau menemani. Sedangkan pak office boy sudah pamit duluan. Mba Donna puas karena pihak travel mau membereskan masalah sasmpasi kelar.

     Keesekokan harinya, mba Dona, urusan seksi repot untuk training memblas WA terkait dengan training ke Semarang. Pada akhirnya dia telah siap mengumumkan sebuah berita yang mempunyai nilai kepuasan.

     “Dear All,

Teruntuk training ke Semarang.

Jadwal keberangkatan alhamdulillah dapet sesuai pilihan semua (kecuali Sokoguru doang yang berangkat hari Sabtu) Jadwal pulang ada 16 orang yg pilih jam 15.30 pindah ke 13.50 ya.

E-tiket akan didistribusikan siang ini secara bertahap. Diminta untuk bersabar diri.

Yang telah menerima mohon segera cek ya kesesuaiannya. Apabila nanti ada yang merasa belum menerima tolong japri aku ya.”

Terima kasih.

Tidak lama kemudian mba Dona dibanjiri ucapan terima kasih.

     Hari Jumat yang dinanti telah tiba. Tekya dari pagi sudah bersiap hendak berangkat ke kantor. Hari agak spesial, biasanya cukup mengalungi tas kecil sekarang ditambah ransel polo besar berwarna hitam. Dia sudah memesan jasa antar Gojek melalui aplikasi android di hape Asus Zenfonenya. Dia sengaja tidak membawa kendaraan ke kantor seperti biasanya. Karena nanti malam langsung berangkat ke Semarang untuk mengikuti training.

     Sedangkan Mangipul bersama 4 orang rekan lainnya tidak bisa bertolak ke Semarang karena terhalang oleh berbagai keperluan.

     Ada ada saja cerita yang unik. Seperti mba Nyut sengaja meninggalkan kopernya di rumah karena keberatan. Kopernya akan menyusul ke bandara bersama ayahnya?

       Secara fantastis timnya pak Jumari dapat menyelesaikan pekerjannya 10 menit menjelang azan Magrib. Tapi sayangnya seksi akuntansi baru beres menjelang pukul 19.00. Mulanya Tekya mau pergi bareng dengan Darmawan, namun karena belum mendapatkan taksi akhirnya terpisah. Saat itu hujan baru reda. Sudah lumrah setiap habis hujan sangat mencari taksi mobil maupun ojek. Penyakit macet dimana-mana menambah kesemrawutan kota Jakarta.

     Tekya bersama 6 rekannya mengambil jasa taksi online untuk sampai ke bandara Halim Perdanakusumah. Mereka sempit-sempitan. Yang penting cepat sampai dan jangan sampai ketinggalan pesawat. Bisa berabe nanti.

     Tim Akuntansi mengambil langkah cerdas dan realistis yaitu dengan berangkat semua menggunakan ojek online. Kecuali kepala seksi dan wakilnya menemani ibu Departemen head dengan mobil dinas.

     Singkat cerita semua tim terangkut malam itu oleh pesawat Batik Air ke Semarang. Semua tim tampak happy dengan perjalanan ini. Perjalanan ke Semarang membutuhkan waktu kurang lebih 45 menit dengan ketinggian jelajah 3000 kaki. Sebelum jam 24.00 WIB semua tim telah sampai di Hotel bintang 4 bernama Chanti, tempat mereka menginap seraya melepaskan lelah.

     Ada beberapa kekadian lucu yang terjadi. Kebetulan Tekya sekamar dengan Kedar, yang kebetulan kali pertama mengalami naik pesawat. Saat Tekya sedang mandi dengan berbusa busa lampupun mati. Ternyata Kedar pergi dengan mengambil kartu akses kamar hotel. Otomatis semua aliran listrik akan padam. Tekyapun dengan berbalut handuk kelimpungan merogoh kartu akses di dalam tas mungilnya. Haha.

Tamat

GAJI ANDA 20 JUTA!

Oleh : Deddy Azwar

     Hari ini tidak biasanya Tekya bangun lebih pagi. Dia harus mengikuti tes menjadi karyawan di sebuah perusahaan multi produk. Kalau tidak salah memproduksi bahan makanan, karet ban dan buah-buahan. Ada beberapa tahap rangkaian tes yang musti dilalui oleh setiap calon pegawai. Dan Tekya sangat berharap perusahaan ini menjadi pilihan yang ideal baginya dan keluarga tentunya. Yang pasti membuat hati merasa nyaman dalam bekerja adalah sesuatu yang begitu bernilai. Semua orang mengimpikan tempat dia bekerja dapat memberikan kesejahteraan yang baik. Dengan didukung gedung perusahaan yang berada di lokasi strategis perkantoran yang berkelas, dilengkapai eskalator atau lift dan tentu saja tangga darurat, kermudian suasana ruangan kerja yang tidak terlalu sempit, fasilitas kesehatan dan kebugaran kalau bisa tersedia, lokasi gedung yang terjangkau  dari rumah.

     Tekya memacu sepeda motornya dengan kecepatan tinggi. Sejak dari pagar rumah sampai keluar gerbang komplek perumahannya nan asri Tekya tidak menginjak rem sedikitpun. Kebetulan jalan di sekitar komplek masih terlihat sepi. Sesampai di depan pintu gerbang yang bersebelah dengan pos satpam, Tekya menyalakan klakson dengan maksud memberi tanda dia akan keluar. Mas Tommy, si satpam setengah senior bergegas membuka pintu gerbang dan palang dengan menggesekkan kartu akses. Motorpun melaju meninggalkan Mas Tommy yang menggeleng-gelengkan kepala.

     “Mau kemana itu Pak Tekya ya, masih gelap begini sudah ngelayap..” Gerutu Mas Tommy sambil menutup pintu gerbang utama yang terbuat dari bahan besi itu. “Sudahlah…waktunya ngaso lagi.”

     Tekya sudah sampai di lokasi. Dia melihat beberapa calon pegawai lain yang sudah berkumpul di depan sebuah bangunan yang lebih cocok seperti gudang pabrik. Atapnya mempunyai beberapa paris cerobong asap. Tekya mengeryitkan keningnya. “Waduh, tidak seperti yang kubayangkan ya. Saya kirain sebuah perusahaan yang terletas di sebuah gedung perkantoran milik sendiri atau ya paling tidak yang menempel pada komplek gedung perkantoran yang dikelilingi oleh mall dan tempat kuliner. Kenyataannya kok beda ya. Ini sama saja layak  menjadi buruh pabrik. Tidak bakalan saya menemukan ruangan kantor yang nyaman yang ada malah pasti terdengar suara mesin yang berisik dan hiruk pikuk orang bekerja.”

     Tekya berjalan perlahan memasuki area pabrik itu, pandangannya diarahkan ke segala penjuru, melewati beberapa koridor dan onggokan sampah pabrik, tong tong yang berwarna warni,tumpuk menumpuk di setiap sisi jalan, belum lagi bau aroma khas limbah pabrik yang tersebar ke mana mana. Dia juga sempat berpas-pasan dengan pekerja disana yang berseragam berwarna norak alias mengundang. Mereka rata-rata mengenakan sepatu boot yang kokoh dan keras.

    Tiba tiba mata Tekya tertubruk ke salah seorang yang sepertinya sudah dikenal. Buru buru dia menghampiri agar kebih dekat.

     “Oalah kamu ikut juga ya Mangipul!” Tegur Tekya seraya mencengkram bahu temannya. Mangipul langsung menoleh. Merekapun sama-sama kaget dan tak lupa bertoast ria. “Tidak kusangka kamu diam-diam melamar di sini juga. Katanya pengen jadi PNS, atau mengajar aja alias jadi guru.”

     “Aduh, bapak kok juga ngelamar di sini ya?” Mangipul berteriak samabil memandang takjub. Mereka tidak mengira bisa saling ketemu. “Tahu dari mana kalau lagi ada lowongan?”

     “Adalah, mau tahu aja lu! Rahasia. Kamu sendiri tahu dari mana?”

     “Dari mana ajalah. Heheh…Kok masih pakai rahasia sih. Kita kan sudah ketemu di sini.”

     “Mudah mudah kita saja yang tahu tentang lowongan ini ya Pul.”

     “Betul Pak.”

     “Eh, mgomong-nomong kita keliru memilih lowongan kayaknya deh,” ucap Tekya setengah terpekik. “Aku sangsi dengan gaji dan kesejahteraannya. Yang ada gaji kecil, suasana hiruk pikuk, pergaulannya kurang level dan banyak polusi.”

     “Bapak kuper nih..kurang info.”

     “Kurang info bagaimana?”

     “Tempatnya boleh nggak mewah dan mentereng tapi gajinya lumayan lho pak.”

     “Alah…bisa aja kamu. Lumayan dan hongkong?”

     “Nanti kalau bapal diterima pasti matanya akan melotot tahu gajinya.”

          Tidak lama berselang mereka pun mulai disuruh masuk ke gedung yang luas dan besar juga. Mereka diarahkan oleh seorang bapak setengah baya untuk menuju ke tempat lokasi tes. Jumlah calon yang membludak dibagi menjadi 2 bagian dan dipisahkan ke dalam ruangan yang berbeda. Rata rata berjenis kelamin laki-laki. Walaupun begitu Tekya bersyukur masih ada juga cewek yang ngelamar. Bapak petugas tes mempersilahkan merek memasuki ruangan masing masing berdasarkan nomor tes dan materi tes yang akan diuji. Wajah-wajah sebagian pelamar terlihat tegang dan sebagian lagi agak santai tapi tegang juga.

     Pada tahap awal tes Tekya tidak seruangan dengan Mangipul. Mereka baru ketemuan setelah memasuki tes kedua. Lebih asik lagi mereka duduk saling berdekatan. “Pak, kita kerjasama ya? Jangan lupa ya? “ Bisik Mangipul sambil matanya melirik ke kiri dan ke kanan.

     “Emang bisa?” Tanya Tekya dengan suara lebih halus.

     “Usahakan dong Pak. Bapak kan pengalamannya sudah banyak ikut tes.” Rayu Mangipul.

     “Boleh. Kadang banyak ikut ts tidak menjamin lagi..Kita lihat aja nanti.”

     “Kayaknya tidak begitu ketat nih.”

     “Oke kita saling kasih contekan ya. Berdoa saja. Mudah mudahan.”

     Tespun dimulai. Ternyata pengawasannya agak ketat di awal saja, setelah itu mulai kendor. Moment ini segera dimanfaatkan oleh Tekya dan Mangipul. Merekapun mulai bermain kode kodean. Mereka bekerja sama dengan solid dalam tes yang semestinya mengerjakan tes secara mandiri dan tidak boleh saling mengepek atau contekan. Tekya lebih banyak memberi tahu kunci jawaban yang ia kuasai. Begitupun dengan Mangipul, pada saat Tekya celingukan kebungungan karena pandangannya nanar dan otaknya ngeblank, sebagai teman dia segera menangkap sinyal itu. Pada saat waktu tersisa setengah jam lagi, Tekya memberi kode untuk keluar dari ruangan.

     “emang sudah selesai? Mantap Pak Tekya.”Puji Mangipul sambil berdecak kagum.

     “Bagi yang sudah selesai mohon untuk meletakkan alat tulisnya dan membiarkan lembar jawabannya di meja. Silahkan anda keluar dari ruangan tes ini. Biarkan petugas nanti yang akan mengambilnya. “ Kata petugas yang tiba tiba nongol di depan pintu.

     Tekya sedang asik bermain game di hape. Dia duduk di sebuah kursi panjang. Tiba tiba dari depan Mangipul berteriak memanggil. “Pakkk!”

    “Kesini Pul. Nongkrong di sini kita!” Jawab Tekya sumringah.

     “Hayuk”

     “Eh Pak, tahu nggak tadi saya intip lembar jawaban ujian punya bapak, saya lihat dan kaget ternyata ada lembar terakhir kelupaan di isi ya lho.”

     “ Ah masak sih, jangan bercanda kamu Mangipul.”

     “Aduh pak, ngapain saya mesti bohong.”

     “Perasaan saya sudah diisi semua kok. Aduh, lembar yang mana itu?”

     “Makanya jangan main buru-buru aja. Periksa dulu semua lembar jawabannya pak. Pake ninggalin saya lagi. Mau kemana sih? Emangnya banyak cucian di rumah ya?”

     “Suwek lu. Habis sudah kelar semua. Daripada melamun jorok. Gimana ya…Jadi kepikiran nih. Kalau itu bener adanya alamat mengurangi nilai saya dong. Dan kesempatan lulus jadi lebih kecil.”

     “Tenang pak, saya lihat dari kemampuan bapak dapat menjawab 4 lembar termasuk sudah lumayan dan hanya menyisakan 1 lembar mungkin efeknya kecil.”

     “Ah yang bener. Penyakit lupaku sudah akut nih.”

     “Tenang pak, tadi pas petugas lagi lengah saya langsung samber kertas bapak saya sempet isikan yang tahu. Terus kolom nama bapak juga lupa isi. Untungnya tidak ketahuan.”

     “Wah, terima kasih banyak bro. Itu namanya sahabat sejati. Saling tolong menolong di saat temen lupa. Sisa sedikit aja kan yang belum sempat kuisi?”

     “Iya pak. Ucapan terima kasih aja nih?”

     “Idihh..emang minta ditraktir apa? Pangsit belakang kantor ya.”

     “Asiik.”

     Kemudian mereka mengikuti tes yang terakhir. Dibeberapa kesempatan Tekya berusaha memberikan jawaban yang dikuasainya kepada Mangipul. Ya sekalian rasa ucapan terima kasih sudah menolong dan menasehatinya agar tidak sembrono, ceroboh dan berhati-hati.

     Pada hari itu juga akan diumumkan siapa saya yang berhak lolos dan diterima menjadi pegawai di perusahaan itu. Yang lebih tokcernya lagi termasuk jumlah gaji dan jabatannya akan segera diberitahu juga. Harap harap cemas dan was was.

     “Para calon pegawai yang terhormat.” Ucap bapak wakil direktu yang pada saat itu berkesempatan hadir dan memberi wejangan. “ Mohon tetap terus untuk mengaktifkan telepon genggamnya ya. Pengumuman akan kami kirimkan lewat SMS ke nomor hape anda masing-masing. Oh nya akan kami infokan juga jabatan dan gaji yang akan saudara saudari terima. Kami harap bagi yang tifdak lulus jangan kecewa. Dan bagi yang lolos selamat bergabung menjadi bagian dari perusahaan kami. Mari kita berkomitmen untuk bekerja sama memajukan perusahaan ini. Mohon maaf apabila di dalam penyelenggaraan tes ini terdapat banyak kekurangan. Terima kasih. Sampai berjumpa lagi.”

     Tekya dan Mangipul jalan mengendap-endap. Mereka tak sabar ingin melihat hasil tes dari hape. Masing masing dengan cekatan merogoh hape dari saku dan mulai menekan nekan keypad hape. Dan….Alhamdulillah ternyata benar dugaanmu Pul. Memang gajinya fantastis. Saya diterima dan gajiku….DUA PULUH JUTA RUPIAH!!!!” Tekya antara kaget dan senang.

     Dan lebih kaget lagi ketika Tekya terbangun dari tidurnya…OH KOK CUMA MIMPI SIH!!! OH TIDAAAKKKK!”

BILLY SYAHPUTRA DAN AMANDA MANOPPO TAKE AND GIVE LOVE

Di awal tahun 2020 penduduk dunia digemparkan oleh wabah virus corona yang dibawah dari negri china atau tiongkok. Banyak yang telah menjadi korban virus ini. Virusyang mematikan ini menyerang pernafasan atau paru-paru. Penderitanya akan merasa sesak nafas, demam dan batuk batuk. Penyakit ini disinyalir menular dan para penderitanya wajib diisolasi 14 hari terlebih dahulu dulu untuk memastikan sampai dimana tubuh dalam imune dapat menangkal virus ini. Pencegahannya simple saja dengan selalu menjaga kesehatan dengan rajin berolahraga, minum vitamin dan makanan bergizi. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Biasakan memakai masker, menjaga jarak sekitar satu meter dan rajin mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer.

Di awal awal tahun 2020 ini, ada sebuah kisah yang menarik saya untuk mengangkat cerita dua artis beken Indonesia. Kedua-duanya adalah publik figur di panggung hiburan. Ayo tebak siapa psangan romantis yang fenomenal ini. Sang cowok bernama lengkap Jhony Billy Roma Iskandar alias Billy Syahputra alias Bang Billy. Beliau adik kandung aktor komedian almarhum Olga Syahputra. Nama Billy Syahputra mulai terkenal di dunia hiburan sejak Billy menggantikan kakaknya yang sedang sakit untuk menjadi presenter sekaligus komedian di beberapa acara unggulan stasiun televisi swasta Indonesia. Menyadari bahwa Billy tertarik akan profesi tersebut, kemudian Billy mulai menekuni dan fokus untuk memantapkan karirnya di jagad hiburan nasional. Billy juga berprofesi lengkap dan komplit sebagai pembawa acara, pemain sinetron, komedian, vlogger dan seorang youtuber. Sang cewek bernama Amanda Gabriella Manopo Lugue. Seorang pemain sinetron dan bintang FTV, pemain film, model dan penyanyi. Terakhir sejak dekat dengan Billy malah ikutan membuat channel Youtube dan Selebgram juga.

Sebenarnya hubungan asmara antar artis sudah lumrah terjadi. Namun kali ini menjadi unik dan menarik dikarenakan Satunya seorang host yang suka melawak dengan bintang sinetron yang serius dan jauh dari dunia bercanda.

Rumor kedekatan mereka ini sempat disangsikan oleh para netizen. Mereka beranggapan hanya sebuah settingan atau gimmick belaka demi menaikkan pamor masing-masing.  Hal itu sepertinya sudah biasa terjadi dikalangan artis. Terlebih si cewek termasuk artis berwajah cantik, putih, pemalu, seksi dan supel. Jujur, setiap lelaki normal pasti jatuh hati andaikata melihat sosok Amanda. Makhluk Tuhan yang hampir mendekati sempurna.

Sebelum menjalin asmara, keduanya mempunyai persamaan yaitu menhgalamai kegagalan dalam menjalin hubungan dengar patner. Namun tidak ada yang sampai ke janjang yang lebih serius lagi. Status.

Awal perjumpaan mereka terjadi beberapa tahun silam sebelum mereka saling mengenal. SCTV pernah mengumpulkan sederet  artis terkenal untuk sebuah agenda acara televisi. Menreka mengundang beberapa artis duduk on stage. Mereka adalah Melani Ricardo, Kartika Putri, Krisdayanti dll. Namun mereka saat itu kursinya berjauhan jadi hanya say hallo dan belum terjadi setrum menyetrum.

Perjumpaan kedua terjadi saat keduanya diundang di acara Call Me Mel yang dipandu Melani Ricardo dan Ichsan Akbar. Sebenarnya mereka mulai klik atas jasa Melany yang berusaha menjodokan Billy dan Amanda karena kebetulan keduanya berstatus jomblo. Billy baru putus dengan Hilda Vitria dan Amando berpisah dengan Christ Laurent. Dari sanalah mulai terjalin asmara saat itu hanya mereka belum sama sama berani mengutarakannya.

Di acara tersebut Billy setengah bercanda mengatakan bahwa Amanda Manoppo milim mamanya Billy. “ Mama kalau dilihat dari kiri mirip Amanda Manopo, dari kanan mirip Titi Kamal namun dari depan mirip Mpok Atik.

Dalam acara tersebut Melani memancing dengan bertanya apakah Billy tipe cowok Amanda. Tapi Amanda  menjawab “Nggak tahu deh”. Melani bertanya lagi dan dijawab oleh Amanda tipe cowokn ya seorang yang berpostur tinggi, humoris dan wangi karena Amanda berbisnis parfumn tas dan sepatu. Mereka juga diminta mempraktekkan kesukaan olahraga masing-masing. Billy mempunyai hobbi sepak bola, sering bermain dengan klub selebrity FC dan jago jegling bola. Sedangkan Amanda hobby boxing. Billy sempat meminta istagram Amanda. Melani sebelumnya sempat mengancam jangan sampai tukeran Whatsapp. Amanda waktu masih pemalu dan sedikit polosn baik dan sopan.

Perjumpaan selanjutkan di acara OVJ yang dipandu oleh Billy, Parto, Denny Cagur, Anwar, Aziz Gagap,Nina Rose dan lain-lain. Dari sanalah perkenalan secara intent dan semakin sering. Berlanjut atas permintaan Billy untuk mengundang Amanda di acara Sahur Segerr. Kemudian join di content youtube channel milik Billy Syahputra. Hubungan serius ini menjadi bahan materi para netizen yang mengecap hubungan mereka adalah settingan belaka. Demi menaikkan pamor mereka di mata para penggemar. Mereka menuduh Amanda memanfaatkan Billy sebagai alat agar namanya kian terkenal. Dan kawatir bakal jadi korban sandiwara Amanda. Ujungnya hanya dimanfaatin dan diplorotin kekayaannya. Tentunya saja hal ini ditampik. Mereka tidak tahu Amanda berkarir di sinetron dan film sejak tahun 2005. Otomatis bisa ditebak dong bahwa Amanda juga termasuk artis kaya namun berpenampilam sederhana. Begitupun juga Billi. Hal ini membuat mereka gerah dan tergerak untuk menjelaskan status hubungan asmara mereka yang serius ini. Bagi mereka hubungan ini biar hanya Billy, Amanda dan Tuhan yang tahu. Masa bodoh orang di luaran ngomog apa.

Kesimpulannya, siapapun tak bakal menyangka jakalau hatinya Billy akhirnya berlabuh di hati Amanda. Billy pernah berucap seandainya jika mereka berpacaran, Billy akan menjadi pasangan yang setia dan akan menjaga selalu kekasihnya itu. Pada awal pertemuan sedikit ada keraguan dengan perasaannya. Billy hanya nothing tulus aja dan sudah siap kalau cintanya ditolak. Melihat keseriusan dan ketulusan hati Bang Billy itulah membuat Amanda bertekuk lutut dan jatuh ke pelukan Billy. Pas banget karena Billy melihat seorang Amanda, selain cantik juga baik hati, pekerja keras, dewasa, wawasan luas,perhatian, empati, sopan, tidak sombong dan sederhana. Sedangkan Amanda mengaggumi sang kekasih sebagai sosok yang ngemong, mirip figur papanya, setia, baik dan belum pernah marah.

Mari kita doakan agar mereka langgeng dan berjodoh sampai ke pelaminan. Saya rasa mereka berjodoh. Amin.

Inilah biodata mereka berdua

Biodata dan Profil Lengkap Billy Syahputra

  • Nama Lengkap : Jhonny Roma Billy Iskandar.
  • Nama Panggilan : Bang Billy.
  • Nama Panggung : Billy Syahputra.
  • Tempat Lahir : Jakarta, Indonesia.
  • Tanggal Lahir : 16 Januari 1991.
  • Umur Billy Syahputra : 29 Tahun.
  • Tinggi Badan : 1,78 m.
  • Zodiak : Capricorn.
  • Agama : Islam.
  • Kewarganegaraan : Indonesia.
  • Pendidikan Terakhir : SMA.
  • Profesi : Komedian, Presenter, Aktor.
  • Tahun Aktif : 2013 – sekarang.
  • Nama Pasangan : Amanda Manopo.
  • Hobi : Sepak Bola, Traveling.
  • Akun Twitter : @bangbily
  • Akun Instagram : @bilsky16

 

Agama Billy Syahputra

Agama Billy Syahputra adalah Islam.

Keluarga Billy Syahputra

  • Nama Ayah Billy : Nur Rachman.
  • Nama Ibu Billy : Nurhida.
  • Kakak Billy Syahputra : (Alm) Yoga Syahputra.
  • Kakak Billy : Reny Nurmah.
  • Kakak Billy : Nurdianto.
  • Adik Billy : Utoyo Rahman Putra.
  • Adik Billy : Rena Oktapia.
  • Adik Billy : Rossa Juwita.

Biografi Billy Syahputra

Billy Syahputra adalah seorang presenter, komedian sekaligus aktor asal Indonesia, adik dari komedian Alm.Olga Syahputra. Billy Syahputra lahir di Jakarta, pada 16 Januari 1991, Billy Syahputra memiliki nama asli Jhonny Roma Billy Iskandar.

Biografi Billy Syahputra

Billy Syahputra adalah seorang presenter, komedian sekaligus aktor asal Indonesia, adik dari komedian Alm.Olga Syahputra. Billy Syahputra lahir di Jakarta, pada 16 Januari 1991, Billy Syahputra memiliki nama asli Jhonny Roma Billy Iskandar.

Related Posts

Biodata Lania Fira, Biografi dan Profil Lengkap, Fakta, Agama, Pacar dan Foto

Biodata Yuki Kato, Profil Lengkap, Fakta, Agama, Keluarga dan Foto Yuki

Biodata Randy Martin, Profil Lengkap, Fakta, Agama, Pacar dan Foto

Biodata Cassandra Lee, Profil Lengkap, Fakta, Agama dan Foto

Dalam kisah asmaranya, Billy Syahputra pernah menjalin cinta dengan adik dari artis terkenal Raffi Ahmad yang bernama Syahnaz Sadiqah.

Billy Syahputra merupakan presenter dan komedian sekaligus adik kandung dari komedian terkenal Alm Olga Syahputra. Karena memiliki bakat yang sama dengan sang kakak, ia memutuskan untuk terjun ke dunia hiburan untuk mengikuti jejak karir sang kakak.

Karier Billy Syahputra di dunia hiburan dimulai saat Billy menggantikan peran kakaknya, Olga Syahputra yang absen syuting di beberapa program televisi karena sakit. Billy Syahputra mengawali kariernya dengan tampil di berbagai acara televisi komedi, seperti Yuk Kita Sahur, Opera Van Java, “Pesbukers”. Bang Billy mulai dikenal setelah menjadi pengisi acara dalam acara komedi hiburan Yuk Keep Smile dan presenter acara musik Dahsyat di stasiun tv RCTI OKE.

Baca: Biodata Bryan Domani

Acara TV Billy Syahputra

  1. Yuk Kita Sahur (Trans TV)
  2. Yuk Keep Smile (Trans TV)
  3. Opera Van Java (Trans 7)
  4. Dahsyat (RCTI)
  5. Pesbukers (ANTV)
  6. Catatan Si Olga (ANTV)
  7. Korslet (Trans TV)
  8. Sentil (Trans TV)
  9. Sahurnya Ramadhan (Trans TV)
  10. Ngabuburit (Trans TV)
  11. Happy Happy (TransTV)
  12. Hati Ke Hati Show (Trans TV)
  13. Late Night Show (Trans TV)
  14. Mission X (Trans TV)
  15. Juragan Kepo (RTV)
  16. Happy Show (Trans TV)
  17. Real Star (Trans TV)
  18. Everybody Superstar (Trans TV)
  19. Pesbukers (ANTV)

 

Film Billy Syahputra

  1. Taman Lawang (2013)
  2. Olga & Billy Lost in Singapore (2014)
  3. Warisan Olga (2015)

 

FTV Billy Syahputra

  1. Mengejar Cinta Olga 5 (RCTI)
  2. Kejar Daku Kau Ku Tendang (RCTI)
  3. Seguru Seilmu Dilarang Jatuh Cinta (RCTI)
  4. Kutendang Bola Kutangkap Cinta (SCTV)

Fakta Billy Syahputra

  1. Nama lengkap Billy Syahputra adalah Jhonny Roma Billy Iskandar.
  2. Billy Syahputra merupakan Adik Kandung dari Alm Olga Syahputra.
  3. Billy Syahputra lahir di Jakarta pada tanggal 16 Januari 1991.
  4. Hobi Billy Syahputra adalah Traveling.
  5. Billy suka traveling di berbagai negara, salah satunya adalah Jepang.
  6. Bang Billy juga gemar bermain Sepak Bola.
  7. Billy pernah menjadi salah satu mantan pacar Syahnaz Sadiqah.
  8. Billy sempat mendapat tawaran untuk menjadi MC dalam pernikahan sang mantan. Namun Billy tidak menerima tawaran MC tersebut.
  9. Billy sering di undang sebagai bintang tamu di beberpa acara televisi.
  10. Karirnya Billy Syahputra sebagai presenter sudah dapat dikatakan sukses, buktinya ada banyak sekali program televisi yang berhasil Billy pandu.
  1. Billy sempat tertipu sebesar Rp. 400,000 oleh ojol saat memesan makanan online. Billy mengaku kecewa dengan pelayanannya, sehingga ia menjadi rugi materil dan juga telah mendapat kata-kata kasar oleh penipu terseb
  2. Pada tahun 2014, Billy mendapat penghargaan dalam ajang Global Seru Award 2014 dengan kategori Pendatang Baru paling seru .13. Di tahun yang sama, Billy mendapatkan penghargaan dalam ajang Dahsyatnya Award dalam kategori Host Tamu Terdahsyat dan Pasangan Terdahsyat bersama Syahnaz Sadiqah.14. Dalam ajang penghargaan Insert 2014, Billy berhasil mendapatkan penghargaan dalam kategori Favourite NewComer Celebrity.
  3. Pada tahun 2014, Billy mendapat penghargaan dalam ajang Global Seru Award 2014 dengan kategori Pendatang Baru paling seru .13. Di tahun yang sama, Billy mendapatkan penghargaan dalam ajang Dahsyatnya Award dalam kategori Host Tamu Terdahsyat dan Pasangan Terdahsyat bersama Syahnaz Sadiqah.14. Dalam ajang penghargaan Insert 2014, Billy berhasil mendapatkan penghargaan dalam kategori Favourite NewComer Celebrity.
  4. Pembawaan yang bagus dan memiliki sifat humor yang tinggi membuat Billy Syahputra di sukai oleh banyak orang.
  5. Kekocakannya Billy Syahputra nampaknya bakat tersebut di turunkan kepada adiknya dari komedian Olga Syahputra.

    17. Hubungan Billy dan Evline Caroline putus bukan karena perbedaan agama, namun karena adanya permasalah dan hilang komunikasi selama 1 minggu lamanya.

  6. Pacar terbaru Billy Syahputra ini kabarnya sudah menjadi kekasih artis terkenal Amanda Manopo.

  7. Demikianlah Biodata dan Profil Lengkap, Fakta, Agama, Keluarga dan Foto dari Billy Syahputra yang bisa Seleb Squad kumpulkan dan bagikan untuk kalian. Semoga Artikel tentang Billy Syahputra ini bisa bermanfaat dan akan kami update terus dikemudian hari untuk menyuguhkan kabar-kabar terbaru dari Bang Billy.

 

Amanda Manopo

Amanda Gabriella Manopo Lugue atau yang dipanggil Amanda Manopo adalah Wanita Cantik sekaligus seorang Aktris dan Model asal Indonesia umur 20 tahun yang lahir di Jakarta pada 6 Desember 1999. Amanda Manopo mulai dikenal oleh masyarakat karena perannya dalam sinetron sebagai Ariel di Mermaid In Love dan sebagai Nayla di sinetron Cinta Sebening Embun.

Bagi anak muda-mudi Indonesia yang suka nonton sinetron seperti yang berjudul Mermain in Love yang ditayangkan di salah satu televisi swasta Indonesia, pasti sudah kenal dengan yang nama artis Amanda Manopo. Perempuan kelahiran Jakarta, 6 Desember 1999 ini merupakan artis dan model asal Indonesia yang umurnya masih terbilang sangat belia.

Amanda Gabriella Manopo Lugue atau yang akrab dipanggil dengan nama Amanda adalah anak kedua dari pasangan dari Ramon G. Lugue dan Henny Manopo Lugue. Amanda mempunyai seorang kakak perempuan yang bernama Felicia Angelica.

Namanya mulai dikenal banyak orang sejak Amanda Manopo membintangi sinetron Hidayah pada tahun 2012 yang diproduksi oleh MD Entertainment. Saat itu Amanda Manopo masih bermain sebagai artis cilik. Namun karena banyak yang terpikat dengan kemampuan aktingnya, Amanda pun ditawari berbagai macam pekerjaan, mulai dari model, bintang iklan, hingga artis film. Berikut ini Biodata dan profil Lengkap dari Amanda Manopo.

Namanya mulai dikenal banyak orang sejak Amanda Manopo membintangi sinetron Hidayah pada tahun 2012 yang diproduksi oleh MD Entertainment. Saat itu Amanda Manopo masih bermain sebagai artis cilik. Namun karena banyak yang terpikat dengan kemampuan aktingnya, Amanda pun ditawari berbagai macam pekerjaan, mulai dari model, bintang iklan, hingga artis film. Berikut ini Biodata dan profil Lengkap dari Amanda Manopo.

Biodata dan Profil Lengkap Amanda Manopo

  • Nama Lengkap : Amanda Gabriella Manopo Lugue
  • Nama Panggilan : Amanda Manopo
  • Tempat Lahir : Jakarta, Indonesia
  • Tanggal Lahir : 6 Desember 1999
  • Umur Amanda Manopo : 20 Tahun
  • Agama : Kristen Prostestan
  • Profesi : Aktris, Penyanyi, Model Iklan
  • Tahun Aktif : 2005 – sekarang
  • Dikenal atas : Mermaid In Love sebagai Ariel
  • Orang Tua : Ramon G Lugue (Ayah), Henny Manopo Lugue (ibu)
  • Saudara Kandung : Felicia Angelica Manopo Lugue
  • Kekasih/Pacar Amanda : Billy Syahputra
  • Akun Twitter : @amandamanopo
  • Akun Instagram : @amandamanopo

 

Nama Fans Amanda Manopo

Nama Fans Amanda Manopo adalah “MandaSkatic”.

Agama Amanda Manopo

Agama Amanda Manopo adalah Kristen Protestan. Meski banyak sekali yang mengira agama Amanda Manopo Islam, karena Amanda Manopo sering main sinetron memakai hijab atau kerudung. Namun Amanda Manopo Agama-nya yaitu Kristen Protestan.

Keluarga AmandaManopo

  1. Nama Ayah Amanda : Ramon G Lugue
  2. Nama Ibu Amanda : Henny Manopo Lugue
  3. Nama Kakak Amanda : Felicia Angelica Manopo Lugue

Amanda Manopo adalah gadis cantik kelahiran 6 Desember 1999. Amanda Manopo merupakan salah satu artis Indonesia yang berdarah Spanyol (Ayah) dan Manado (Ibu). Amanda memulai karirnya dari menjadi seorang bintang iklan Shampoo Lifebuoy dan Supermie. Amanda mulai belajar akting dan mendapatkan pengalaman berakting didepan kamera dari syuting iklan.

Nama Amanda Manopo mulai dikenal banyak orang sejak Amanda membintangi sinetron Hidayah pada tahun 2012 yang diproduksi oleh MD Entertainment. Saat itu Amanda masih bermain sebagai artis cilik. Tapi karena banyak produser yang terpikat dengan kemampuan aktingnya, Amanda mulai ditawari berbagai macam pekerjaan, mulai dari bintang iklan, model hingga akting.

Biodata dan Profil Lengkap Amanda Manopo

  • Nama Lengkap : Amanda Gabriella Manopo Lugue
  • Nama Panggilan : Amanda Manopo
  • Tempat Lahir : Jakarta, Indonesia
  • Tanggal Lahir : 6 Desember 1999
  • Umur Amanda Manopo : 20 Tahun
  • Agama : Kristen Prostestan
  • Profesi : Aktris, Penyanyi, Model Iklan
  • Tahun Aktif : 2005 – sekarang
  • Dikenal atas : Mermaid In Love sebagai Ariel
  • Orang Tua : Ramon G Lugue (Ayah), Henny Manopo Lugue (ibu)
  • Saudara Kandung : Felicia Angelica Manopo Lugue
  • Kekasih/Pacar Amanda : Billy Syahputra
  • Akun Twitter : @amandamanopo
  • Akun Instagram : @amandamanopo

 

Nama Fans Amanda Manopo

Nama Fans Amanda Manopo adalah “MandaSkatic”.

Agama Amanda Manopo

Agama Amanda Manopo adalah Kristen Protestan. Meski banyak sekali yang mengira agama Amanda Manopo Islam, karena Amanda Manopo sering main sinetron memakai hijab atau kerudung. Namun Amanda Manopo Agama-nya yaitu Kristen Protestan.

Keluarga AmandaManopo

  1. Nama Ayah Amanda : Ramon G Lugue
  2. Nama Ibu Amanda : Henny Manopo Lugue
  3. Nama Kakak Amanda : Felicia Angelica Manopo Lugue
  1. Biografi Amanda Manopo
  2. Amanda Manopo adalah gadis cantik kelahiran 6 Desember 1999. Amanda Manopo merupakan salah satu artis Indonesia yang berdarah Spanyol (Ayah) dan Manado (Ibu). Amanda memulai karirnya dari menjadi seorang bintang iklan Shampoo Lifebuoy dan Supermie. Amanda mulai belajar akting dan mendapatkan pengalaman berakting didepan kamera dari syuting iklan.

    Nama Amanda Manopo mulai dikenal banyak orang sejak Amanda membintangi sinetron Hidayah pada tahun 2012 yang diproduksi oleh MD Entertainment. Saat itu Amanda masih bermain sebagai artis cilik. Tapi karena banyak produser yang terpikat dengan kemampuan aktingnya, Amanda mulai ditawari berbagai macam pekerjaan, mulai dari bintang iklan, model hingga akting Pada tahun 2012 Amanda bermain dalam sinetron Putri Bidadari. Karir Amanda pun semakin meroket hingga akhirnya Amanda menjadi bintang sinetron. Tendangan Si Madun Return juga menjadi salah satu sinetronnya yang cukup populer di tahun 2013

 

Sesudah itu, Amanda mulai mendapatkan kepercayaan membintangi sinetron Siti Bling-bling menjadi Steffy. Selanjutnta membintangi Semua Sayang Eneng tahun 2014, Malu Malu Kucing di tahun 2015. Mulai tahun 2016, Amanda Manopo dipercaya untuk memerankan pemeran utama dalam sinetron Mermain in Love. Di sinetron serial itu, Amanda berperan sebagai putri duyung.

Kesuksesannya dalam membawakan perannya di sinetron Mermaid in Love seri pertama dan kedua, akhirnya Amanda berhasil masuk dalam nominasi Panasonic Gobel Awards pada tahun 2016 dalam kategori Artis Terpopuler. Serta di SCTV Award 2016 dalam kategori Artis Utama Paling Ngetop.

Usai bermain dalam sinetron Mermain in Love 2 Dunia, Amanda kembali bermain dalam sinetron yang berjudul Hati yang Memilih. Di sinetron yang sama, Amanda kembali masuk nominasi kategori Artis Tersilet pada ajang penghargaan Silet Award 2017. Tidak hanya sukses di sinetron, Amanda juga mulai membintangi dalam beberapa film besutan produser Indonesia.

Film-film yang pernah Amanda bintangi adalah film yang berjudul Sampai Ujung Dunia pada tahun 2012. Lalu film Coboy Juniur The Movie tahun 2013 dimana Amanda bermain bersama dengan personil Coboy Junior. Lalu pada film romantis Surat Cinta Untuk Starla The Movie pada tahun 2017.

Sesudah itu, Amanda mulai mendapatkan kepercayaan membintangi sinetron Siti Bling-bling menjadi Steffy. Selanjutnta membintangi Semua Sayang Eneng tahun 2014, Malu Malu Kucing di tahun 2015. Mulai tahun 2016, Amanda Manopo dipercaya untuk memerankan pemeran utama dalam sinetron Mermain in Love. Di sinetron serial itu, Amanda berperan sebagai putri duyung.

Kesuksesannya dalam membawakan perannya di sinetron Mermaid in Love seri pertama dan kedua, akhirnya Amanda berhasil masuk dalam nominasi Panasonic Gobel Awards pada tahun 2016 dalam kategori Artis Terpopuler. Serta di SCTV Award 2016 dalam kategori Artis Utama Paling Ngetop.

Usai bermain dalam sinetron Mermain in Love 2 Dunia, Amanda kembali bermain dalam sinetron yang berjudul Hati yang Memilih. Di sinetron yang sama, Amanda kembali masuk nominasi kategori Artis Tersilet pada ajang penghargaan Silet Award 2017. Tidak hanya sukses di sinetron, Amanda juga mulai membintangi dalam beberapa film besutan produser Indonesia.

Selain bermain dalam film romantis, Amanda juga sempat bermain dalam film bergenre horor, yaitu Sajen dan Bisikan Iblis. Selain film, ada banyak FTV dan iklan yang pernah Amanda bintangi juga. Selain itu, karir bermusiknya juga mulai meningkat, sehingga Amanda Manopo mengeluarkan single-singlenya yang menjadi populer di kalangan masyarakat.

Amanda Manopo memang memiliki paras yang cantik, sehingga mampu menghipnotis para pria yang dekat dengan dirinya. Bahkan saat ini dikabarkan ada salah seorang artis muda Billy Syahputra yang juga mulai terhipnotis oleh kecantikan Amanda Manopolo. Kabarnya mereka berdua dikabarkan sedang dekat saat ini.

 

Ada beberapa acara yang dibintangi Billy Syahputra dalam waktu dekat ini yang selalu menghadirkan Amanda Manopo sebagai bintang tamu acaranya yang seakan-akan stasiun tv juga merestui hubungan mereka untuk menjadi sepasang kekasih.

Film Amanda Manopo

  1. Sampai Ujung Dunia
  2. Coboy Junior The Movie
  3. Surat Cinta untuk Starla the Movie
  4. Sajen
  5. Bisikan Iblis
  6. Suara April
  7. Kelam
  8. Kajeng Kliwon

 

Sinetron Amanda Manopo

  1. Hidayah
  2. Kebesaran Allah
  3. Putri Bidadari
  4. Biru
  5. Tendangan Si Madun Returns
  6. Siti Bling-Bling
  7. Semua Sayang Eneng
  8. Malu Malu Kucing
  9. Mermaid In Love
  10. Mermaid In Love 2 Dunia
  11. Hati Yang Memilih
  12. Ada Dua Cinta
  13. Tangis Kehidupan Wanita (Bintang Tamu)
  14. Cinta Sebening Embun
  15. Ratapan Ibu Tiri

 

FTV Amanda Manopo

  • Anakku Tulang Punggung Keluarga
  • Aku Ingin Berbuat Baik
  • Berkah Anak Pancingan
  • Ayah Jangan Ajarkan Aku Mencuri
  • Aku Gamau Suami Seperti Ayahku (2015) sebagai Nisa
  • Hidupku Bagaikan Boneka (2015) sebagai Icha
  • Hanya Kamu Yang Bisa Selamatkan Anakku (2015) sebagai Salma & Salwa
  • Saat Dipertemukan, Saat Itu Kehilangan (2015) sebagai Ananda
  • Derita Membawah Berkah (2016) sebagai Najwa
  • Ikhlas Hati Untuk Ayah
  • Kambing Cantik Jatuh Cinta sebagai Echa
  • Telor Asin Cap Cinta (2016)
  • Cinta Mujur Tukang Bajigur
  • Lope Mermaid In Love (2016)
  • Mama Minta Menantu (2017) sebagai Kinar
  • Baby Sitter Metal Pujaanku (2017) sebagai Giska
  • Terciduk Cinta Jaman Now (2017) sebagai Raisa
  • Pemuja Mantan (2017) sebagai Andin
  • Queen Of Jengkol (2017) sebagai Rosa
  • Murni Ai Lop You Pull (2018) sebagai Murni
  • Pembalasan Suster Ngepot (2018) sebagai Sisika
  • Cinta Kwek-Kwek Gadis Bebek (2018) sebagai Ratna
  • Dari Udang Jadi Sayang (2018) sebagai Arin
  • Pempek Palembang Rasa Sayang (2018) sebagai Rara
  • Orang Kaya Baru Jadi Calon Bini (2019) sebagai Cinta

 

Fakta Amanda Manopo

  1. Amanda adalah anak ke 2 dari 2 bersaudara.
  2. Kakaknya Amanda namanya Angelica Manopo.
  3. Nama Ibu Amanda Manopo yaitu Henny Manopo Lugue.
  4. Nama Manopo Lugue adalah nama besar dari keluarga Amanda.
  5. Hewan kesukaannya Amanda Manopo adalah Anjing kecil.
  6. Makanan kesukaan Amanda adalah Ayam Rica-rica dan Kwetiaw.
  7. Warna Favoritnya Ungu.
  8. Agamanya Amanda yaitu kristen Protestan.
  9. Hobby Amanda manopo adalah Berenang dan Menyanyi.
  10. Cita-cita Amanda Manopo adalah ingin menjadi pengacara.

 

 

Sumber : Selebsquad

MEMBURU CAMELIA Oleh : Deddy Azwar Masih ingatkah kawan-kawan dengan sesosok cewek yang dengan sudi plus sedikit terpaksa meminjamkan payungnya kepada Tekya di saat hujan deras tempo hari? Disaat keduanya berlarian menuju ke sekolah sembari membelah derasnya hujan. Mereka berlari susul susulan memghindari hujan. Kemudian ketika keduanya telah mendarat di halaman sekolah dengan keadaan basah kuyub, Tekya mengeluarkan sejumlah duit kertas lecek sebagai upah sewa, namun ditolak secara halus oleh sang cewek. Lalu dengan secepat kilat di lenyap di balik tembok sekolah. Tekya justru senang karena duit jajannya selamat. Kagetnya kenapa dia menolak? Dan yang menjadi tanya besar bagi Tekya adalah lupa menanyakan namanya. Tekya sedikit menyesal dan kepikiran terus. Untungnya mereka satu sekolah. So sedikit membuat Tekya sedikit lega. Paling tidak kapan-kapan pasti ketemu. Hanya masalah waktu saaja. Siapa sangka kejadian romantis itu menjadi sesuatu yang amat berkesan dan terbayang terus oleh Tekya. Entah kalau bagi si cewek itu? Ya, walaupun masih satu sekolah dan saru pekarangan entah sampai saat ini Tekya belum ada kesempatan bersua wajahnya. Akibat banyaknya PR di sekolah ditambah lagi kegiatan ekstrakulikuler membuat Tekya belum sempat menyelidiki keberadaan tuh cewek. Di kantin tak ketemu, di tempat ganti pakaian kosong? di lapangan bola di belakang sekolah nihil, diperpustakaan juga nggak ada, di parkiran motor apalagi. Pas upacara bendera di sekolah tiap Senin juga tidak ketemu. Tekya heran. Jangan-jangan cewek itu sosok bidadari yang dikirmkan Tuhan untukku? Tekya langsung jumawa. Oh kemanakah gerangan engkau wahai bidadariku. Jujur deh, aku belum sempat membalas kebaikanmu. Haruskah kita bertemu hanya di setiap musim hujan? Jangan dong…Pinta Tekya. Apakah pertemuan kemarin hanya sekali seumur hidup? Bagi Pola peristiwa itu romantis banget. Ingin rasanya itu terulang kembali. Basah-basah kuyub biarin deh, gua jabanin. Begitu janji Tekya dalam hati. Agak muluk memang. Semenjak minggu lalu, ditambah lagi saling tatap-tatapan tidak sengaja itu membuahkan sebuah cinta segar nan hijau. Love for the first time. Swear, kalau disuruh mengingat-ingat masih membekas senyum manisnya. Bentuk wajahnya yang oval dengan dagu nan lancip. Rambut panjangnya berwarna agak kemerah-merahan terurai. Sorot matanya nan sendu dan sayu. Badannya nan tinggi semampai. Berat badan yang proporsional. Ditambah lagi kulitnya yang putih. Oh ya bibir tipisnya nan merah merekah. Terkya langsung terbayang dengan aktris Mandarin Lin Ching Hsia jaman old. Wajahnya nyaris oriental. Sekilas Tekya bisa menilai Si cewek bukan tipe yang merepotkan pasangannya. Itu terbukti ketika dia memandang Tekya dengan malu-malu harimau. Artinya tidak jelalatan melihat cowok ganteng. Kesimpulannya Tekya merasa ganteng nih? Tepat sekali cewek itu tipe lugu dan polos. Betulkah sangkaan Tekya. Pokoknya kepolosan dan keluguan yang ditawarkan sang cewek mistrius itu begitu terpancar dari wajah innosense tanpa dosa ditambah sorot matanya yang teduh. Hanya satu kata : FEMINIM. Tekya terjangkit penyakit demam cinta. Dan yang dapat menyembuhkan adalah dokter cinta. Lalu nebus resep obatnya di apotik cinta pula. Cinta itu pula yang selalu mengusik tiap tidur malamnya. Wajah sang cewek kian terbayang melulu. Kadang tidak mengingat lokasi. Tidak di rumah, di pekarangan sekolah, di kamar tidur bahkan saat di kamar mandipun wajah imutnya selalu terbayang di pelupuk mata. Seringnya kebawa mimpi. Seakan-akan dia senantiasa hadir dalam mimpi-mimpi indahnya. Figurnya lama-kelamaan bagaikan virus yang menyerang hati dan jantung juga merusak pikiran. Memporak-porandakan jiwa. Untungnya belum bikin sakit jiwa. Tekya mulai bertingkah yang aneh-aneh. Sekarang dia mulai getol berdandan, mengatur ritme dan gaya berjalan. Tekya sudah mulai memperhatikan penampilan. Ambil contoh : Jikalau dulu boro-boro mengurusi rambut. Kadang sisir aja sering lupa kalau tidak diingatkan Mama. Seringnya kelima jarinya jadi pengganti sisir. Mau keadaan rambut awut-awutan kayang benang mah masa bodoh. Gaya rambutpun seada dan sekenanya. Rapi syukur berantantakan mujur. Mau rambut di sisir belah tengah, belah samping, belah duren atau belah ketupat tidak pernah dia singgung dan pikirin. Untuk siapa kagi kalau bukan untuk sang pujaan. Pokoknya bagi Tekya menjaga penampilan adalah yang utama, penting dan genting. Dan kalau kebelet kencing musti buka kancing untuk pipis. Ingat jangan sampai nungging kayak trenggiling. Terus kalau sudah di toilet lihat samping kiri dan kanan. Takut tahu-tahu ada pocong laki ikut-ikutan kecing juga. Wah bisa modar. Akhirnya Tekya bertekad memulai pencariannya. Diawali dengan berdoa terlebih dahulu. Rencananya dia akan mengitari seluruh tiap sudut halaman sekolah. Memeriksa setiap ruangan kelas dengan berpura-pura mencari teman. Tekya berkeyakinan kuat akan berhasil. Mustahil tidak dapat menemukan satu orang di area sekolah sendiri. Tidak ada alasan untuk menyerah. Emang seberapa besar sih halaman sekolah Tekya? Emang ada berapa lantai gedung sekolahnya? Keesokan harinya ketika masuk jam istirahat (keluar main). Tidak seperti biasanya bel istirahat jam pertama berbunyi lamaaaaa berulang-ulang. O-oh ternyata kabelnya konslet. Beberapa siswa langsung berhamburan keluar. Ada yang berjalan sendiri, mencari teman segank ataupun ikut gerombolan yang mempunyai selera seragam. Sudah bisa ditebak di otak mereka biasanya sudah terbayang-bayang akan makanan yang enak dan lezat di kantin sekolah, sudah menghantui perut mereka sejak 1 jam yang lalu. Kali ini Tekya tidak minat ikut siapa-siapa. Dia sudah berniat sejak tadi pagi ingin memisahkan diri dari teman-temannya. Tidak menerima ajakan dari siapapun. Lima menit sebelum bel istirahat berdering Tekya sudah berada di luar kelas. Sejenak kemudian Tekya sudah duduk di pokokan persis dekat jendela di kantin Kak Mail. Dengan memilih posisi duduk strategis Tekya berharap dapat memantau setiap gerak-gerik setiap aktifitas siswa dari balik tirai tanpa ketahuan. Kebetulan kaca jendela kantin Kak Mail rada gelap. Ya namanya usaha siapa tahu sang cewek kepergok sedang makan tekwan lima piring? Setelah hampir 10 menit Tekya tidak menemukan incarannya. Bidikannya belum menemui sasaran. Memasuki kam istirahat yang kedua Tekya mencoba menelusuri koridor kelas satu persatu. Tidak tanggung-tanggung, dari lantai satu sampai ke lantai tiga dia periksa. Malah sampai ke kolong-kolong meja segala. Nihil. Pada hari kedua giliran tempat parkiran motor, lapangan bola dan lapangan basket mendapat giliran. Pada hari ketiga tinggal ruang perpustakaan, ruang praktikum, ruang kamar ganti olahraga dan gudang. Hasilnya semua sama saja. Tekya nyaris putus asa. Ketika pulang sekolah, tekya buru-buru mencari tempat duduk di halte depan sekolah. Dia kepingin cepat pulang sebelum dikepung oleh teman seganknya untuk ngumpul-ngumpul ataupun sekedar ngobrol ngalor-ngidul yang tak jelas. Mending dia memilih cepat pulang dikarenakan perut dilanda keroncongan. Sampai di halte Tekya jadi ngos-ngosan deh! Situasi di halte tidak begitu ramai lagi. Ketika Tekya sedang memelototi setiap angkutan kota dan bis sekolah yang lewat. Tekya takut tidak dapat oplet (angkot). Sinar matahari sudah berada tepat di atas kepala. Sudah hampir 20 menit Tekya belum dapat angkot. Kadang ada satu atau dua yang berhenti, akan tetapi langsung diserobot siswa lain. Tekya kembali menuju halte kembali dengan langkah gontai. Entah untuk kesekian kalinya dia begitu. Maklum siang nan terik itu menciptakan suasana hangat bagi semua sehingga kebanyakan orang pingin cepat sampai tujuan agar terhindar dari sinar ultra violet milik matahari. Tidak terkecuali si Tekya. Tekya mendaratkan pantatnya yang tepos itu pada kursi besi di sebuah halte. Andaikan kursi itu dapat berbicara kursi pasti akan mengeluh hingga berteriak : “Idih aku bosan ketemu pantat si kurus ini lagi!!”. Tekya menundukkan kepalanya. Menghela nafas sebentar sambil berguman. “Duh, sudah siang begini maasak belum mendapatkan angkot sih. Dari kejauhan Tekya sempat mengintip Agus Blepotan dan gang kelas 1.3 juga dihadiri beberapa siswa dari kelas lain masih asik nongkrong di bawah besar lagi tua di pinggir jalan yang menghadap ke lapangan sepak bola. Selain halte, pohon besar itu dinobatkan menjadi tempat favorit untuk berteduh di bawah terik sinar matahari. Kabar punya kabar santer terdengar isu bahwa itu pohon lumayan angker dan keramat. Coba saja singgah ke sana saat malam tiba dijamin tak ada satupun yang berani mampir ke sana. Di tengan perenungan dan kebengongan di padepokan halte sekolah, tiba-tiba mata Tekya tertuju pada sesosok wajah yang dia kenal. Bola matanya nyaris tak berkedip. Seolah-olah ingin meloncat keluar. Tekya segera berkonsentrasi seraya mengingat-ingat. Aduh, siapakah gerangan cewek itu. Oh ya. Tralala trilili trijengki. Tidak salah lagi bidadari inilah yang saya cari, teriak Tekya dalam hati. Mata Tekya terus mengamati seorang siswa cewek berparas manis sedang bingung mencari bangku kosong di dalam bis kota yang hendak melaju. Tekya bangkit berdiri dan mencoba menghampiri. Kemudian dia berlari-lari kecil mengiringi bis tersebut. “BINGO!” Akhirnya dapat juga namamu oh bidadariku,” Pekik Tekya tidak tertahan lagi. Ucapan itu terlepas begitu saja di bawah alam sadar. “YES YES, NAMAMU TELAH KUKANTONGI!” Tekyapun tersenyum 20 jari. Selamat tinggal lapar. “SOL, nongomong-ngomong kamu tahu sama cewek bernama Camelia nggak?” Tekya bertanya kepada Faisol saat jeda pelajaran Fisika. “Apa? Taman Ria? Waduh aku belum pernah ke sana tuh,” jawab Faisol sambil mengeluarkan komik Doraemon dan cergam Pendekar Hina Kelana. “Dasar Kutukupret!” Damprat Tekya kesal. “Sajak kapan kamu bolot Sol?” “Dasar Sontoloyo!” Balas Faisol tak mau kalah seraya membentangkan kedua tangannya. “Apa salahku?” “Makanya kalau pejabat lagi berbicara nyimak dong. Kamu tahu Camelia tidak?” Faisol mengeryitkan dahinya. “Tunggu dulu kawan…Saya ingat-ngat dulu. Camelia Contesa? Camelia Malik? Cameli lagunya Ebiet G Ade? Kriting mulai ngelantur. “Kamu mikirnya kejauhan Sol Patu. Yang aku maksud Camelia di sekolah kita.” “Ohhh itu. Camelia.. ya ya Camelia..” “Artinya kamu tahu dong. Ayo apa yang kamu ketahui tentang dia?” “Nggak. Aku nggak tahu. Kayaknya aku pernah punya deh. Tapi nama Camelia banyak di Palembang ini. ” “Sontoloyo! Kupret!” Tekya menggetok jidat Faisol. “Kasihan kamu Sol. Selalu tidak upadate masalah yang beginian. Katanya playboy cap kuda duduk. Wah rugi kamu Sol. Ini cewek punya kisah khusus dengan saya. Cakepnya nggak ketulungan. Pokoknya belagak nian.” Tekya mengacungkan dua jempolnya. “Two thumb!” “Ah yang benar? Biasanya saya tahu kok kalau ada siswi yang yahud. Apalagi adik-adik kelas kita. Emang kamu kena banget sama dia?” “Pertanyaan yang bagus. Pasti kenal duongg.”Tekya mencoba berbohong seraya membusungkan dadanya yang datar. “Siapa dulu. Tekya kenal semua cewek pintar, bermutu dan berkwalitas.” “Siapa dulu dong temannya. Faisolll.” Balas Faisol tak kalah sengit.”Tidak rugi kamu kenal sama awak. Awak juga kenal secara detail sama gadis2 sepalembang malah.” “Bohong besar hehehe.” Ucap Tekya cespleng. Faisol penasaran. Dia meminta Tekya menceritakan kisah awal pertemuannya dengan cewek berpayung itu. Segala kelebihan objeknya dipaparkan secara lengkap. Tekya mengisahkan semuanya tanpa ada yang terlewati, secara terperinci dan detail. Terutama pada bagian menguraikan anatomi tubuh. Dasar laki-laki! Faisol serius menyimak seraya berdecak kagum. Matanya sesekali melotot. Air liurnya nyaris menetes. Faisol langsung membayangkan dari miss universe, ratu sejagad, bintang film sampai miss world. Angan-angan terlempar jauh melampaui batas. “Hanya satu kata. AMAZING! Penuturanmu super komplit. CIAMIK sekali.” Puji Faisol sambil bersiul. “Awak semakin penasaran setelah mendengar dongeng awak.” “Eh sembarangan ya. Ini serius bukan dongeng. Real story. Fact.” Tukas Tekya sambil mendorong pundak Faisol. “Iya Tekya. Awak bercanda. Penesan brur, penesan brur.” Tekya meminta sahabatnya itu membantunya mencari tahu keberadaan sang pujaan hatinya.Tekya menatap Faisol penuh harap. “Boleh. Awak penasaran kepingin tahu sejauhmana selera kamu terhadap wanita. Gimana sih tampangnya.”Ucap Faisol dengan nada setengah meledek “Pokoknya si Yuli gacoanmu lewat.” “Really? Serius?” “Very beatiful abis deh.” “Coba sebutkan kelebihannya…” “Wajahnya oval, dagunya lancip. Rambutnya hitam sedikit kemerah-merahan. Wajah mandarin. Kayak pirang nggak jelas gitu deh. Bodinya bohay cak biola. Bibir tipis merekah. Kulitnya putih muluss.” “Teruss…Apa lagi yang putih Tekya..” “Betisnya. Aduhhh apalagi…?” Tekya mikir. “Pa-hanya, ya?” Ucap Faisol pelan tapi lirih sambil ngiler… “Dasar parno. Ada. Uban neneknya.” Keduanya tertawa lepas. Membuat bingung teman di sekitanya. “Kapan ini memulai misi kita Sol?” Tanya Tekya setelah reda. “Tahun depan. Yang hari ini juga monyong. Waktu istirahat ‘keluar mainlah’…” “Itu baru namanya kance. Ce-es.” Mereka berdua ber-toast ria. Suasana kelas lain. Seorang gadis sedang asik mencorat-coret di buku tulisnya bersampul berwarna coklat. Pelajaran Sejarah baru saja usai. Sambil menanti pergantian guru, Camelia Carla mempergunakan waktunya yang tersisa untuk melepaskan hobinya menggambar bunga. Teman-temanya yang lain ada yang sibuk bercanda, bergosip dan bersenandung. Beberapa anak memanfaatkan untuk buang air kecil di taman sekolah eh salah di toilet. Guratan spidolnya yang lincah menunjukkan kemahirannya menggambar berbagai macam bunga. Camelia Carla sangat menyukai bunga. Terutama bunga yang kelihatan cantik apalagi berbentuk unik. Dia akan betah memandangi dan membelai itu bunga. Ada beberapa jenus bunga yang dia sukai. Bunga Matahari, bunga Sakura, bunga mawar, bunga edelwies dan lain-lain. Camelia tidak suka dengan bunga yang jelek seperti bunga bakung, bunga tahi ayam dan bunga plastik! “Hei cewek tukang kembang!” Teriakan Chica memecahkan ketenangan, kesunyian dan keseriusan Camelia. Camelia hanya menanggapi dengan menoleh sekilas lalu tersenyum mengejek. Walaupun wajahnya dijelek-jelekin bagaimanapun tetap cantik. Saking dongkolnya karena dicuwekin, Chica mencubit pelan pipi sahabat sebangkunya itu. Camelia tersentak dan hanya bereaksi sesaat. “Please dong cicak..Lagi serius nih. Aku sedang konsentrasi menggambar bunga Mawar langka dari Afrika nih.” “Bodo ah. Terserah mau mawar dari Etiophia kek. Emang gue pikirin. Ayo dong comel, katanya bersedia menemani Aku ke perpus. Dua hari yang lalu kulihat ada novel baru lho. Lima Sekawannya Enid Blyton cetakan terbaru di sana. Aku kawatir kalau kita telambat keburu diembat anak kelas lain. Apalagi kelas 1.7 semuanya pada kutubuku.” “Iya…kok anak kelas 1.3 sedikit sekali minat mereka untuk membaca ya cak?” “Tau. Iya kali. Beberapa hari ini kamu ngomongin anak kelas 1.3 melulu. Aku curigation pasti ada apa-apanya.” “Ah nggak kok. Tidak ada apa-apa.” Tukas Camelia agak mendelik.”Ngomong-ngomong apa saja yang kamu ketahui tentang mereka?” “Mereka? Anak kelas 1.3 maksudmu?” “He-eh.” “Setahuku kalau anak kelas 1.7 terkenal dengar julukan kutubuku. Nah anak kelas 1.3 itu kutukupret. Hahaha…” “Ah kamu bisa aja. Bercanda melulu.” “Please comel. Angkatlah pantatmu sebentar. Ayuk kita ke koperasi eh perpus ding. Lima sekawan..lima sekawan Mel. Aku sudah tak tahan nih. Kalau sampai sana ternyata kosong kamu musti traktir Aku pempek panggang ya.” “Lho kok gitu..Enak di kamu nggak enak di saya. Dasar cicak di dinding. Tunggu…kemarin pas aku sendiri kesana. Lima Sekawannya kosong kok..”Jawab Camelia dengan santai tanpa beranjak sedikitpun. Chica semakin kesal dengan kelakuan sohibnya yang malas-malasan. Antara ikhlas dan pamrih. Antara mau dan ogah. Singkat cerita Chica sekonyon-konyong menarik paksa sohibnya. Pada akhirnya Camelia menurut juga. Waktu istirahat yang dinanti-nantipun tiba. Bagi Tekya mungkin saat itu adalah moment bel istirahat yang sangat spesial, spesifik dan luar biasa bedanya selama hidupnya di sekolah. Ceile. Begitulah hati anak kawula muda yang sedang kesengsem dengan sang pujaan hatinya. Tekya merasa kenapa ya kok seperti kayak diguna-guna. Tapi sepertinya tidak mungkin. Memangnya Tekya cowok ganteng sedunia yang dapat membius jutaan hati wanita. Bukan pula artis yang mempunyai ribuan fans. Bukan pula yang dapat mengumpulkan massa saat konferensi pers. So Tekya kamu jangan GE-ER ya. Tekya itu memang cakep kalau dilihat dari jembatan Ampera. Kalau dideketin katanya mirip pelawak Jimmy Gideon. Nah lho…Kesimpulannya no guna-guna but love for the first time kali….Katanya hati menjadi berkembang-kembang. Faisol berjalan beriringan langkah dengan Tekya. Mereka menyusuri koridor terbuka menuju gedung perpustaakaan sekolah. Lokasinya berada di belakang kantin. Kali ini mereka tak langsung menuju kantini seperti hari biasanya, tapi malah menyambangi perpustakaan terlebih dahulu. Sungguh diluar kebiasaan. Sok kutubuku banget gayanya. Hari itu pengunjung perpustakaan masih sepi. Karena jam-jam segitu kebanyakan siswa-siswi pada ngumpul di kantin. Maklum, keadaan perut musti diutamakan ketimbang otak. Bagaimana mau berpikir dalam keadaan lapar, bukan? “Yang mana Tekya anaknya? Yang itu ya?” Tuding Faisol ketika sampai di depan pintu di dekat majalah dinding. “Salah Solpatu. Itu si nenek ijah alias Azizah. Ngapain dia di perpustakaan?”Koreksi Tekya sambil geleng-geleng kepala. “Oalah! Jadi yang mana Tekya?” “Sabar dulu. Sol sol…Nah itu dia. Betul banget sepertinya dia sedang menuju kantin-eh salah ke perpustakaan. Yuk kita ikutin. Eh dia menuju dan masuk ke perpustakaan. Cepat buruan Sol. Langkahnya di besarkan dikit dong. Aduh Sol. Kamu melihat kemana? Itu anaknya. Gila makin kece aja. Kamu lihat nggak sih?! “Iya iya. Awak lihat bayangannya.” “Bayangan bagaimana? Setan kali…”Keluh Tekya tak paham. Ternyata Faisol gagal fokus. Matanya melenceng ke objek yang lain. Sepertinya ada siswi lain yang menarik perhatiannya. “Anu anu Tekya. Kan dia kan sudah keburu masuk ke perpustakaan. Lenyap di balik pintu. Mana saya tahu badannya. Tentu tinggal bayangannya. Awak ini lolo nian.” Kilah Faisol. “Awak yang lolo. Semprul!” Omel Tekya. “Makanya harus konsentrasi dong Solpatu . Kalau orang sedang berbicara mohon diperhatikan. Kalau orang menunjuk jangan meleng. Apa kan kataku. Kita kehilangan jejak. Buruanku lenyap.” “Jangan overacting deh. Kita tidak sedang di pasar inpres yang ramai. Ini sekolah Tekya. Percayalah kalian akan kupertemukan.” “Janji?” “Iya janji.” Mereka bertoast ria. “Yuk kita susul!” Sebelum mendatangi perpustkaan mereka berdua menyambangi toilet karena sudah kebelet pengen kencing. Saking terburu-buru mereka salah masuk ke toiket milik cewek. Entah karena tidak tahu atau disengaja. Untung mereka cepat sadar dan berbalik arah. “Buruan Sol!” Tekya menggedor pintu toilet. “Kamu ketiduran ya?” “Iya. Kagek doken (sebentar napa sih)! Tahu gitu saya titip aja sama kamu kencingnya.” “Lolo. Goblok!” Di perpustakaan. Camelia dan Chica berjalan susul-susulan. Mereka menyusuri tiap koridor perpustakaan dan menemukan rak yang berlabel ‘FIKSI”. Segala novel dari berbagai genre tersusun rapi dan terpajang di sebuah rak berbahan dari kayu jati. Selain novel lokal adapula novel internasional. Dahulu kala sempat buku berjenis fiksi dilarang oleh Kepala Sekolah masuk ke ruang perpustakaan. Karena akan dikhawatirkan bacaan lain takut tidak mendapatkan tempat. Kepsek beralasan para pelajar jadi malas membaca buku-buku cetak pelajaran sekiranya ada novel. Menurut pengalaman, pelajar lebih betah dan nyaman berlama-lama sampai lupa waktu dan lupa belajar jika sudah membaca sebuah novel. Namun setelah Kepala Perpustakaan dan para guru turun tangan baru diperbolehkan. Setelah beberapakali melakukan mediasi. Akhirnya sang Kep Sek lembek juga. Setelah diselediki ternyata dia anti cerita fiksi. “Tuh kan apa kubilang ternyata sudah habis.”Rengek Chica mirip anak balita kehilangan permen. “Sudah jangan sedih dulu Cak…Habis kan bukan berarti ada? Yuk, kita periksa. Tetap semangat mencari. Siapa tahu masih ada yang tergeletak dimeja sisa dibaca orang.”Camelia meyakin walau agak ketar ketir. Idiihh kalau tidak ketemu dia bakal traktir Chica pempek panggang. “Kayaknya nggak mungkin deh. Mukjizat kalau masih ada.” Chica sudah merasa hopless. Mereka berdua langsung hunting menyeruak menelusuri setiap lorong. Tiap tiap diperiksa satu persatu. Camelia malah kadang-kadang mencomot satu persatu buku dan majalah yang sudah tersusun rapi, lalu meletakkan kembali dalam keadaan kacau. Masalahnya sang sohib suka ngamuk yang aneh-aneh jikalau keinginannya tidak tercapai. Camaelia bertekad harus menemukan novel Lima Sekawan yang diincarnya. Seandainya saja di sebelah ada toko buku, Camelia pasti akan berusaha bela-belain untuk mampir kesana untuk….meminjam dan mempotokopi. Alamak! Pegawai perpustakaan berhenti di salah satu rak. Kepalanya menggeleng pelan. Bola matanya sedikit melotot di balik kacamatanya yang tebal. Huh! Siapa sih yang berani mengacaukan sejumlah rak buku yang semula tersusun rapi? Tidak tahu apa ya? Kemaren, saya sepanjang hari menyusun buku-buku itu dengan hati-hati. Apa tidak kasihan sama saya ya? Tekya sedang mengisi buku tamu di meja registrasi setelah tiba di perpustakaan. Faisol menunggu di belakang Tekya. “Temennya yang kriting tidak mengisi buku tamu?” Tanya Bu Monika, sebagai penjaga perpustakaan menyimpan kecurigaan. Itulah akbiat Faisol jarang mengunjungi perpustakaan jadi tidak dikenal seantero perpustakaan. “Oh nggak perlu Bu Monik. Faisol ini tukang ojek yang mangkal di depan sekolah.” Jawab Tekya sekenanya. Faisol menonjok pundak Tekya agak keras. Kelihatan dia ngedumel tak karuan. “Bu, saya ini juga pelajar disini. Sumpah.” Tukas Faisol ketus. “Oohh. Saya kirain pelayannya Kak Mail kantin.”Tuduh Bu Monika sambil tersenyum kaget. Tekya dan Faisol bergegas masuk menuju rak bagian Fiksi. Dia langsung mencomot beberapa novel andalannya. Setelah itu mereka mulai mencari incarannya. Mereka memeriksa di setiap sudut-sudut meja di sana. Seakan-akan tak membiarkan buruan mereka lepas. Siapa tahu si dia terperangkap di bawahnya (meja) hingga tak berkutik dan tinggal Tekya dan Faisol meringkusnya dengan mudah. Setelah itu Tekya berangan-angan Camelia dengan ikhlas dibimbingnya untuk mengucapkan tiga kata yaitu ‘ aku cinta kamu. Begitulah khayalan atau angan-angan dua cowok ini. Simpel tapi bisa disemprot. Hingga akhirnya datang suatu moment dahsyat dimana tanpa sengaja dua pasang remaja ini hampir saja bertabrakan satu sama lain. Untungnya karena kehati-hatian tiap-tiap orang hampir saja insiden dahsyat terjadi di depan pintu perpustakaan. Jujur, segalanya di luar skenario. Walaupun begitu Tekya bersyukur banget. Malah Tekya tadi berharap tabrakan benar-benar terjadi. Dengan begitu paling tidak bisa menyentuh setidaknya lengannya Camelia nan halus. “Aduhhh kamu Sol!” Ucap Camelia gemes. Mukanya sedikit memucat. “Untung saja kami sigap bisa ngerem langkah kami. Coba kalau tidak bakal malu deh kita…” Nama Faisol tak sengaja dipanggil oleh bibir mungil milik cewek manis berwajah orientalis. Cicha dan Tekya saling berpandangan dengan tatapan keheranan. Menandakan antara Faisol dan Camelia ternyata telah saling kenal. Tekya menghela nafas panjang. Setidaknya jalannya untuk berkenalan lebih akrab lagi dengan Camelia terbuka lebar. Faisol bisa dijadikan kambing hitam eh jadi mak comblang maksudnya. “Hampir saja…”Chica geleng-geleng kepala. Nafasnya terdengar ngos-ngosan. Seraya meraba-raba dadanya. “Kalau saja ini bukan temen kamu Comel. Hih! Mungkin udah aku cemplungin ke sumur deh. Bikin jantung mau copot aja.” Untungnya Chica hanya berbisik. Jadi tidak membuat Faisol tersinggung. “Uhffff…hampir aja kita melukai Cameli yang cakep.”Faisol memulai percakapan setelah detik-detik yang menegangkan urat syaraf itu terlewati. Kelihatan Faisol juga gugup dan gelagapan. Suaranyapun terdengar parau. Mirip kakek-kakek genit minta tolong ketika kecebur sumur. Sedangkan Tekya hanya terdiam terpaku terlem dan mematung. Tiba-tiba perasaan nervous dan malu menjangkiti. Namun Tekya berusaha menetralisir suasana. Mencoba untuk dipede-pedein. Padahal faktanya jantung Tekya berdebar-debar pada pertemuan keduanya dengan cewek yang pernah menolongnya agar terhindar dari basahnya hujan. “Faisol ya?” Pekik Camelia pelan bercampur kaget. Eh nggak sangka kamu bisa masuk SMA ini juga. Temen SMP kita bilang kamu berniat melanjutkan ke SMP di kampung bapakmu?” “Iya Lia. Rencananya semula begitu. Aku dan Ibu lebih memilih menetap di Palembang saja. Biarlah bapakku mencari duit di sana. Kami lebih betah disini. Eh Lama kelamaan Bapakku nggak kuat juga. Pada akhirnya dia mengalah mengikuti kami pindah. Aku betul betul tidak mengira lho bisa masuk SMA dambaan. Blessin banget gitu deh ah.” Tekya sedikit terharu bercampur bahagia serta bangga terhadap level korespondensi Faisol yang lumayan oke itu ternyata pernah menjalin tali persahabatan dengan seorang siswi semanis Camelia. Oh…sungguh senangnya. Ternyata Faisol terlalu lama beramah tamah dan berbasa basi ngobrol dengan Camelia sehingga mengabaikan keberadaan Tekya dan Chica. Mereka terlalu asik membicarakan masa-masa yang telah lampau. Tinggalah Tekya dan Chica saling berpandang-pandangan dan berhadap-hadapan cantik. Keduanya malu-malu untuk memulai saling menegur. Mereka adu gengsi kayaknya. Satu kata untuk Faisol. Terlalu…Jikalau melihat gelagat sesaat kelihatan Camelia agak sedikit kesal dan sebetulnya ingin juga bercengkrama dengan Tekya. Tapi Faisol mencercanya dengan berbagai pertanyaan yang menggebu-gebu. “Sol…Sol..Udah dong ngobrolnya. Seru banget. Sampai lupa sama teman sendiri…”Sela Tekya sekonyong-konyong. “Eh iya Mel. Kenalin ini temenku.”ucap Faisol. Tekya langsung mengulurkan tangannya. Dan disambut dengan lembut oleh Camelia. Mereka berjabat tangan. Mereka saling melempar senyum yang termanis yang mereka miliki. Tak lupa Tekya juga menyalami Chica. Tekya sengaja menanti pernyataan apa yang akan keluar darti mulut Camelia bahwa mereka pernah bertemu sebelumnya. Masak sih dia tak akan ingat. Atau dia terserang penyakit amnesia di usia muda yang akut. Duh! Moment itu tak kunjung keluar. Tekya akan malu sekali seandainya Camelia begitu saja melupakan kejadian yang romantis berpayung di bawah hujan deras. Sudah dapat dibayangkan dia akan diledek habis-habisan. Faisol akan mengeluarkan nyengir kudanya yang natural. Hingga pada suatu ketika… “Tekya, sepertinya saya pernah melihat kamu dimana ya….” Tampaknya Camelia tidak lupa nih. “Ayo, dimana coba tebak. Di tv ya?” Ceplos Tekya. “Oh di bawah kolong jembatan. Dia sedang ngemis.” Faisol ikut ikutan nimbrung. “Aiya…kamu yang minjam payungku tempo hari kan?” Camelia mengurlurkan jari telunjuknya ke pundak Tekya. Tekya bernafas lega. Akhirnya Camelia nan cakep itu mengakui bahwa mereka pernah bertemu. Hati Tekya berbunga-bunga. Dia nyaris berniat sujud syukur di tempat. Namun dia urungkan. Tiba-tiba Chica mengajak Camelia, Faisol dan Tekya untuk kembali ke perpustakaan lagi. Chica masih belum puas kalau belum mendapatkan novel lima sekawan yang dia incar. “Ayo dong temenin ya. Saya mau nyari buku untuk di bawa pulang. Biasa buat baca sambil tidur-tiduran.” “Ngomong-ngomong si Chica mau cari buku pelajaran ya? “ Tanya Tekya kepada Camelia, setelah mereka duduk di kursi. “Rajin sekali ya temanmu itu.” “Bukan buku pelajaran. Tapi novel lima sekawan.” Jawab Camelia seraya menyibakkan rambutnya yang sebahu dan berwarna kepirang-pirangan. “Lima sekawan?!” Faisol ikut nimbrung. Lalu dia meneriaki Chica dari jauh. “Jangan diteruskan Chica mencarinya. Percuma. Sampai lebaran juga tidak bakalan ketemu.” Karena suara Faisol terdengar parau membuat suaranya tidak terdengar oleh Chica. “Emang kenapa Sol?” Tanya Camelia bingung. Faisol membisikkan sesuatu di telinga Camelia seraya jari telunjuknya menuju ke arah Tekya. Tekya pura-pura bego. Camelia lalu mengangguk tanda mengerti. Kemudian dia mengucap lirih dengan suara nan menggoda…”Tekya, kamu ternyata penganggum lima sekawan juga ya?” “Iya ya. Memangnya kenapa?” Tekya kurang siap ditodong seperti itu. Ditanya eh malah balik nanya. Ketahuan sedang grogi. “Tekya, merapat dong saya mau membisikkan sesuatu.” Panggil Camelia sambil mencondongkan badannya ke depan sambil melambaikan tangannya. Tekya terkesima dan mengiyakan. Tekya bangkit dan berdiri. Tidak lama kemudia dia sudah duduk di samping Camelia. Entah topik apa yang akan dibicarakan oleh si cakep itu. “Oh itu. Oke. Boleh kok. Apa sih yang tidak untuk kamu Lia.” Ujar Tekya. Kelihatan dia sedang menetralisir detak jantungnya yang terus berdegup kencang dengan irama tak menentu. “Gombal!” Cibir Camelia. Ih, walaupun dia berusaha menjelek-jelekkan wajah, ajaibnya tetap tak bosan Tekya memandangnya. “Waduh, Tekya mulai berani tuh sama kamu Lia. Biasanya dia pemalu lho. Sekarang malah malu-maluin. Jam istirahat kali ini merupakan moment teramat spesial bagi Tekya. Really, sudah cukup lama dia memandam rasa kangen ingin bertemu dengan sosok Camelia. Entah kapan terwujud? Setelah kejadian hujan-hujan kemaren itu sungguh berkesan bagi remaja seperti Tekya. Beberapa hari setelah itu dia berharap dipertemukan kembali oleh Tuhan. Tanpa sadar kadang saat saat menjelang tidur malam wajah Camelia seakan-akan mengusiknya. Oh..apakah ini pertanda cinta pada pandangan pertama. Mirip lagu melayu yang didendangkan oleh penyanyi A Rafiq. Ya A Rafiq adalah penyanyi yang kesohor di jamannya. Pada setiap penampilannya suka berdandan ala Elvis Presley. Padatnya pelajaran di sekolah membuatnya tidak ada waktu untuk mencari-cari keberadaannya Camelia. Oh, terlalu cepatkah cinta itu menghampiri… Ruangan perpustakaan sekolah menjadi saksi pertemuan indah ini. Pertemuan mereka bagaikan pertemuan sahabat lama yang telah lama terpisah. Mungkin tahunan. Mereka asik sekali bercengkrama. Ngobrol ngalor ngidul. Walaupun masih sedikit canggung dan malu-malu. Tapi menurut Tekya dan Faisol sangat bernilai sekali. Rasanya berat sekali untuk mengangkat pantat dari kursi. Terlebih-lebih meninggalkan perpustakaan. Nggak kuat! Bel pun berbunyi. Suka tidak suka mau tidak mau mereka harus masuk kelas kembali. Duduk dengan tenang di bangku masing-masing untuk menerima pelajaran. Di dalam kelas Chica masuk ke dalam kelas dengan muka masam dan ditekuk. Sepanjang koridor menuju kelas Camelia melihat ada keganjilan pada tingkah laku sahabatnya itu. Dia menjadi orang yang kalem dan pendiam. Kerjaannya hanya menunduk saja. Kecewa berat. Camelia tak habis pikir akan jalan pikiran sang sobat yang tiba-tiba mendadak aneh gara-gara gagal mendapatkan novel lima sekawan. Kegilaannya akan buku karang Enid Blyton itu sudah pada taraf sekarat. Hendrasukma, teman sekelas Camelia yang berbodi gembor sedang asik menggosipin artis lokal. Sebut saja Mawar. “Kalian pada tahu belum kalau bintang sinetron bernama Kembang Tahi Ayam alias Mawar itu ternyata penyuka sesama jenis lho?” Hendrasukam mulai menyalakan api gosip kepada temsan-temannya. “Ah masak? Jangan nuduh sembarangan dong. Dosa tahu Ndra…”Sela Sopian sambil nyengir beruang. “Namanya gosip kan belum tentu benar Sopi..” Bela Hendra. “Aku pernah baca di salah satu tabloid infotainment lagi. Kalau dia cewek tulen kenapa belum kawin-kawin sampai sekarang.? Hayooo…! “Benar juga ya. Dia kan cantik, sexy, bohay dan ya ya ya.” Timpal Maruto.”Kalau dia mau cowok mana yang tak bisa ditalkukkan.” “Jangan asal bikin opini sendiri.” Tukas Nyunyun saraya membenahi kepangnya yang copot pitanya. “Siapa tahu dia masih ingin meneruskan kuliahnya. Mungkin ke Es lima kali. Atau mungkin sedang membiayai adiknya yang sedang kuliah. Kan butuh biaya besar. Jadi dia fokus ke karir dulu. “Aku rasa si Kembang sering dikecewakan laki-laki hidung belang. Jadi dia tidak mau nyemplung ke lobang yang sama.” Kali ini Sianida angkat bicara. “Makanya dari pada berteman dan jadi mangsa laki-laki lebih baik berteman denagn sesama jenis.” “Ciri-cirinya gimana Hend?” Tanya Tania dengan muka lugu dan polos. “Gampang kok. Kamu bisa lihat kalau orang sedang berpacaran. Maksudku pacaran normal. Beda jenis. Coba bayangkan. Yeah mirip mirtip begitulah. Kalau sedang berjalan mereka acapkali bergandengan. Kadang berpelukan untuk meluapkan rasa rindu berat mereka. Terus..kalau lagi mereka berciuman deh…” “Mudah-mudahan di kelas kita tidak ada yang kayak begituan ya.” Ucap Susi pelan. Mari kita lihat antara Camelia dan Chica masih berseteru. “Lia, pokoknya aku hari ini kecewa berat sama kamu.” Protes Chica dengan jengkel jengkol setelah mendaratkan pantanya di kursi. “Kecewa gimana si Cak?” Tanya Camelia dengan tampang diblo-onin. “Bukannya aku sudah menemani kamu ke perpustakaan. Please deh. Aku sudah berbaik-baik kok masih… ” “Iya sih. Kamu memang baik. Tapi karena kita telat saja sekian menit. Lima sekawannya ludes dipinjam oleh kelas lain. Terlebih lagi besok kan long week end. Biasanya seharian mengurung di kamar berteman lima sekawan. Kamu tahu kan Lia.?.Aku pelan-pelan berniat meninggalkan kebiasaan dugem dan ngelayap sampai pagi. “Maafin Aku ya.” Camelia menarik tangan Chica serta mengusap-usap jari jemari sohibnya itu. “Aku baru mengerti betapa berartinya novel lima sekawan bagimu.Swear! Aku support banget minat bacamu. Aku juga menghargai perjuangan dan pengorbananmu untuk melawan di dunia malam.” “Ingat Lia. Walaupun dahulu aku tenggelam dalam kehidupan dunia malam. Tapi aku bisa menjaga diri. Aku tidak pernah terlibat sex bebas, alkohol apalagi narkoba.” Camelia merapatkan badannya ke Chica. Lalu mereka berangkulan hangat sekali. Chica membalas dengan mencekal pundak temannya. Untuk beberapa saat Camelia membisikkan sesuatu ke telinga Chica. Tiba-tiba Chica bereaksi. Mulutnya menganga. Matanya melotot. Lambat laun mulutnya yang beberapa jam lalu tampak memble mulai menampakkan kegembiraan yang luar biasa. “Kamu serius Lia? Kamu serius Lia?” Tanya Chica sambul mengulang-ulang. Seakan-akan tiidak percaya dengan apa yang barusan dia dengar tadi. “He-he.” Camelia mengangguk dan tersenyum. “Aku harus berterima kasih sama Tekya. Aku jadi malu, baru saja kenalan sudah merayu demi minjam lima sekawanmu itu…” Tiba-tiba Chica bangkit dan melonjak gembira. Dia meloncat-loncat mirip anak TK kebagian kue ulang tahun. Ditariknya tangan Camelia…Adegan berikutnya mereka berpelukan dengan mesra. Mereka tidak sadar bahwa Hendra Sukma cs sedang menyaksikan adegan dimaksud. Tentunya dengan mata setengah melotot. Serta mulut terbuka. ..

MEMBURU CAMELIA

 

Oleh : Deddy Azwar

Masih ingatkah kawan-kawan dengan sesosok cewek yang dengan sudi plus sedikit terpaksa meminjamkan payungnya kepada Tekya di saat hujan deras tempo hari? Disaat keduanya berlarian menuju ke sekolah sembari membelah derasnya hujan. Mereka berlari susul susulan memghindari hujan. Kemudian ketika keduanya telah mendarat di halaman sekolah dengan keadaan basah kuyub, Tekya mengeluarkan sejumlah duit kertas lecek sebagai upah sewa, namun ditolak secara halus oleh sang cewek. Lalu dengan secepat kilat di lenyap di balik  tembok sekolah. Tekya justru senang karena duit jajannya selamat. Kagetnya kenapa dia menolak? Dan yang menjadi tanya besar bagi Tekya adalah lupa menanyakan namanya. Tekya sedikit menyesal dan kepikiran terus. Untungnya mereka satu sekolah. So sedikit membuat Tekya sedikit lega. Paling tidak kapan-kapan pasti ketemu. Hanya masalah waktu saaja. Siapa sangka kejadian romantis itu menjadi sesuatu yang amat berkesan dan terbayang terus oleh Tekya. Entah kalau bagi si cewek itu?

Ya, walaupun masih satu sekolah dan saru pekarangan entah sampai saat ini Tekya belum ada kesempatan bersua wajahnya. Akibat banyaknya PR di sekolah ditambah lagi kegiatan ekstrakulikuler membuat Tekya belum sempat menyelidiki keberadaan tuh cewek. Di kantin tak ketemu, di tempat ganti pakaian kosong? di lapangan bola di belakang sekolah nihil, diperpustakaan juga nggak ada, di parkiran motor apalagi. Pas upacara bendera di sekolah tiap Senin juga tidak ketemu. Tekya heran. Jangan-jangan cewek itu sosok bidadari yang dikirmkan Tuhan untukku? Tekya langsung jumawa. Oh kemanakah gerangan engkau wahai bidadariku. Jujur deh, aku belum sempat membalas kebaikanmu. Haruskah kita bertemu hanya di setiap musim hujan? Jangan dong…Pinta Tekya. Apakah pertemuan kemarin hanya sekali seumur hidup?

Bagi Pola peristiwa itu romantis banget. Ingin rasanya itu terulang kembali. Basah-basah kuyub biarin deh, gua jabanin. Begitu janji Tekya dalam hati. Agak muluk memang.

Semenjak  minggu lalu, ditambah lagi saling tatap-tatapan tidak sengaja itu membuahkan sebuah cinta segar nan hijau. Love for the first time. Swear, kalau disuruh mengingat-ingat masih membekas senyum manisnya. Bentuk wajahnya yang oval dengan dagu nan lancip. Rambut panjangnya berwarna agak kemerah-merahan terurai.  Sorot matanya nan sendu dan sayu. Badannya nan tinggi semampai. Berat badan yang proporsional. Ditambah lagi kulitnya yang putih. Oh ya bibir tipisnya nan merah merekah. Terkya langsung terbayang dengan aktris Mandarin Lin Ching Hsia jaman old. Wajahnya nyaris oriental. Sekilas Tekya bisa menilai Si cewek bukan tipe yang merepotkan pasangannya.  Itu terbukti ketika dia memandang Tekya dengan malu-malu harimau. Artinya tidak jelalatan melihat cowok ganteng. Kesimpulannya Tekya merasa ganteng nih? Tepat sekali cewek itu tipe lugu dan polos. Betulkah sangkaan Tekya. Pokoknya kepolosan dan keluguan yang ditawarkan sang cewek mistrius itu begitu terpancar dari wajah innosense tanpa dosa ditambah sorot matanya yang teduh. Hanya satu kata : FEMINIM.

Tekya terjangkit penyakit demam cinta. Dan yang dapat menyembuhkan adalah dokter cinta. Lalu nebus resep obatnya di apotik cinta pula. Cinta itu pula yang selalu mengusik tiap tidur malamnya. Wajah sang cewek kian terbayang melulu. Kadang tidak mengingat lokasi. Tidak di rumah, di pekarangan sekolah, di kamar tidur bahkan saat di kamar mandipun wajah imutnya selalu terbayang di pelupuk mata. Seringnya kebawa mimpi. Seakan-akan dia senantiasa hadir dalam mimpi-mimpi indahnya. Figurnya lama-kelamaan bagaikan virus yang menyerang hati dan jantung juga merusak pikiran. Memporak-porandakan jiwa. Untungnya belum bikin sakit jiwa. Tekya mulai bertingkah yang aneh-aneh. Sekarang dia mulai getol berdandan, mengatur ritme dan gaya berjalan. Tekya sudah mulai memperhatikan penampilan. Ambil contoh : Jikalau dulu boro-boro mengurusi rambut. Kadang sisir aja sering lupa kalau tidak diingatkan Mama. Seringnya kelima jarinya jadi pengganti sisir. Mau keadaan rambut awut-awutan kayang benang mah masa bodoh. Gaya rambutpun seada dan sekenanya. Rapi syukur berantantakan mujur. Mau rambut di sisir belah tengah, belah samping, belah duren atau belah ketupat tidak pernah dia singgung dan pikirin. Untuk siapa kagi kalau bukan untuk sang pujaan.

Pokoknya bagi Tekya menjaga penampilan adalah yang utama, penting dan genting. Dan kalau kebelet kencing musti buka kancing untuk pipis. Ingat jangan sampai nungging kayak trenggiling. Terus kalau sudah di toilet lihat samping kiri dan kanan. Takut tahu-tahu ada pocong laki ikut-ikutan kecing juga. Wah bisa modar.

Akhirnya Tekya bertekad memulai pencariannya. Diawali dengan berdoa terlebih dahulu. Rencananya dia akan mengitari seluruh tiap sudut halaman sekolah. Memeriksa setiap ruangan kelas dengan berpura-pura mencari teman. Tekya berkeyakinan kuat akan berhasil. Mustahil tidak dapat menemukan satu orang di area sekolah sendiri.  Tidak ada alasan untuk menyerah. Emang seberapa besar sih halaman sekolah Tekya? Emang ada berapa lantai gedung sekolahnya?

Keesokan harinya ketika masuk jam istirahat (keluar main). Tidak seperti biasanya bel istirahat jam pertama berbunyi lamaaaaa berulang-ulang. O-oh ternyata kabelnya konslet. Beberapa siswa langsung berhamburan keluar. Ada yang berjalan sendiri, mencari teman segank ataupun ikut gerombolan yang mempunyai selera seragam. Sudah bisa ditebak di otak mereka biasanya sudah terbayang-bayang akan makanan yang enak dan lezat di kantin sekolah, sudah menghantui perut mereka sejak 1 jam yang lalu. Kali ini Tekya tidak minat ikut siapa-siapa. Dia sudah berniat sejak tadi pagi ingin memisahkan diri dari teman-temannya. Tidak menerima ajakan dari siapapun. Lima menit sebelum bel istirahat berdering Tekya sudah berada di luar kelas. Sejenak kemudian Tekya sudah duduk di pokokan persis dekat jendela di kantin Kak Mail. Dengan memilih posisi duduk strategis Tekya berharap dapat memantau setiap gerak-gerik setiap aktifitas siswa dari balik tirai tanpa ketahuan. Kebetulan kaca jendela kantin Kak Mail rada gelap. Ya namanya usaha siapa tahu sang cewek kepergok sedang makan tekwan lima piring? Setelah hampir 10 menit Tekya tidak menemukan incarannya. Bidikannya belum menemui sasaran. Memasuki kam istirahat yang kedua Tekya mencoba menelusuri koridor kelas satu persatu. Tidak tanggung-tanggung, dari lantai satu sampai ke lantai tiga dia periksa. Malah sampai ke kolong-kolong meja segala. Nihil.

Pada hari kedua giliran tempat parkiran motor, lapangan bola dan lapangan basket mendapat giliran. Pada hari ketiga tinggal ruang perpustakaan, ruang praktikum, ruang kamar ganti olahraga dan gudang. Hasilnya semua sama saja. Tekya nyaris putus asa.

Ketika pulang sekolah, tekya buru-buru mencari tempat duduk di halte depan sekolah. Dia kepingin cepat pulang sebelum dikepung oleh teman seganknya untuk ngumpul-ngumpul ataupun sekedar ngobrol ngalor-ngidul yang tak jelas. Mending dia memilih cepat pulang dikarenakan perut dilanda keroncongan. Sampai di halte Tekya jadi ngos-ngosan deh! Situasi di halte tidak begitu ramai lagi.

Ketika Tekya sedang memelototi setiap angkutan kota dan bis sekolah yang lewat. Tekya takut tidak dapat oplet (angkot). Sinar matahari sudah berada tepat di atas kepala. Sudah hampir 20 menit Tekya belum dapat angkot. Kadang ada satu atau dua yang berhenti, akan tetapi langsung diserobot siswa lain. Tekya kembali menuju halte kembali dengan langkah gontai. Entah untuk kesekian kalinya dia begitu. Maklum siang nan terik itu menciptakan suasana hangat bagi semua sehingga kebanyakan orang pingin cepat sampai tujuan agar terhindar dari sinar ultra violet milik matahari. Tidak terkecuali si Tekya.

Tekya mendaratkan pantatnya yang tepos itu pada kursi besi di sebuah halte. Andaikan kursi itu dapat berbicara kursi pasti akan mengeluh hingga berteriak : “Idih aku bosan ketemu pantat si kurus ini lagi!!”. Tekya menundukkan kepalanya. Menghela nafas sebentar sambil berguman. “Duh, sudah siang begini maasak belum mendapatkan angkot sih. Dari kejauhan Tekya sempat mengintip Agus Blepotan dan gang kelas 1.3 juga dihadiri beberapa siswa dari kelas lain masih asik nongkrong di bawah besar lagi tua di pinggir jalan yang menghadap ke lapangan sepak bola. Selain halte, pohon besar itu dinobatkan menjadi tempat favorit untuk berteduh di bawah terik sinar matahari. Kabar punya kabar santer terdengar isu bahwa itu pohon lumayan angker dan keramat. Coba saja singgah ke sana saat malam tiba dijamin tak ada satupun yang berani mampir ke sana.

Di tengan perenungan dan kebengongan di padepokan halte sekolah, tiba-tiba mata Tekya tertuju pada sesosok wajah yang dia kenal. Bola matanya nyaris tak berkedip. Seolah-olah ingin meloncat keluar.  Tekya segera berkonsentrasi seraya mengingat-ingat. Aduh, siapakah gerangan cewek itu. Oh ya. Tralala trilili trijengki. Tidak salah lagi bidadari inilah yang saya cari, teriak Tekya dalam hati. Mata Tekya terus mengamati seorang siswa cewek berparas manis sedang bingung mencari bangku kosong di dalam bis kota yang hendak melaju. Tekya bangkit berdiri dan mencoba menghampiri. Kemudian dia berlari-lari kecil mengiringi bis tersebut.

“BINGO!” Akhirnya dapat juga namamu oh bidadariku,” Pekik Tekya tidak tertahan lagi. Ucapan itu terlepas begitu saja di bawah alam sadar. “YES YES, NAMAMU TELAH KUKANTONGI!” Tekyapun tersenyum 20 jari. Selamat tinggal lapar.

“SOL, nongomong-ngomong kamu tahu sama cewek bernama Camelia nggak?” Tekya bertanya kepada Faisol saat jeda pelajaran Fisika.

“Apa? Taman Ria? Waduh aku belum pernah ke sana tuh,” jawab Faisol sambil mengeluarkan komik Doraemon dan cergam Pendekar Hina Kelana.

“Dasar Kutukupret!” Damprat Tekya kesal. “Sajak kapan kamu bolot Sol?”

“Dasar Sontoloyo!” Balas Faisol tak mau kalah seraya membentangkan kedua tangannya. “Apa salahku?”

“Makanya kalau pejabat lagi berbicara nyimak dong. Kamu tahu Camelia tidak?”

Faisol mengeryitkan dahinya. “Tunggu dulu kawan…Saya ingat-ngat dulu. Camelia Contesa? Camelia Malik? Cameli lagunya Ebiet G Ade? Kriting mulai ngelantur.

“Kamu mikirnya kejauhan Sol Patu. Yang aku maksud Camelia di sekolah kita.”

“Ohhh itu. Camelia.. ya ya Camelia..”

“Artinya kamu tahu dong. Ayo apa yang kamu ketahui tentang dia?”

“Nggak. Aku nggak tahu. Kayaknya aku pernah punya deh. Tapi nama Camelia banyak di Palembang ini. ”

“Sontoloyo! Kupret!” Tekya menggetok jidat Faisol. “Kasihan kamu Sol. Selalu tidak upadate masalah yang beginian. Katanya playboy cap kuda duduk. Wah rugi kamu Sol. Ini cewek punya kisah khusus dengan saya. Cakepnya nggak ketulungan. Pokoknya belagak nian.” Tekya mengacungkan dua jempolnya. “Two thumb!”

“Ah yang benar? Biasanya saya tahu kok kalau ada siswi yang yahud. Apalagi adik-adik kelas kita. Emang kamu kena banget sama dia?”

“Pertanyaan yang bagus. Pasti kenal duongg.”Tekya mencoba berbohong seraya membusungkan dadanya yang datar. “Siapa dulu. Tekya kenal semua cewek pintar, bermutu dan berkwalitas.”

“Siapa dulu dong temannya. Faisolll.” Balas Faisol tak kalah sengit.”Tidak rugi kamu kenal sama awak. Awak juga kenal secara detail sama gadis2 sepalembang malah.”

“Bohong besar hehehe.” Ucap Tekya cespleng.

Faisol penasaran. Dia meminta Tekya menceritakan kisah awal pertemuannya dengan cewek berpayung itu. Segala kelebihan objeknya dipaparkan secara lengkap. Tekya mengisahkan semuanya tanpa ada yang terlewati, secara terperinci dan detail. Terutama pada bagian menguraikan anatomi tubuh. Dasar laki-laki! Faisol serius menyimak seraya berdecak kagum. Matanya sesekali melotot. Air liurnya nyaris menetes. Faisol langsung membayangkan dari miss universe, ratu sejagad, bintang film sampai miss world. Angan-angan terlempar jauh melampaui batas.

“Hanya satu kata. AMAZING! Penuturanmu super komplit. CIAMIK sekali.” Puji Faisol sambil bersiul. “Awak semakin penasaran setelah mendengar dongeng awak.”

“Eh sembarangan ya. Ini serius bukan dongeng. Real story. Fact.” Tukas Tekya sambil mendorong pundak Faisol.

“Iya Tekya. Awak bercanda. Penesan brur, penesan brur.”

Tekya meminta sahabatnya itu membantunya mencari tahu keberadaan sang pujaan hatinya.Tekya menatap Faisol penuh harap.

“Boleh. Awak penasaran kepingin tahu sejauhmana selera kamu terhadap wanita. Gimana sih tampangnya.”Ucap Faisol dengan nada setengah meledek

“Pokoknya si Yuli gacoanmu lewat.”

“Really? Serius?”

“Very beatiful abis deh.”

“Coba sebutkan kelebihannya…”

“Wajahnya oval, dagunya lancip. Rambutnya hitam sedikit kemerah-merahan. Wajah mandarin. Kayak pirang nggak jelas gitu deh. Bodinya bohay cak biola. Bibir tipis merekah. Kulitnya putih muluss.”

“Teruss…Apa lagi yang putih Tekya..”

“Betisnya. Aduhhh apalagi…?” Tekya mikir.

“Pa-hanya, ya?” Ucap Faisol pelan tapi lirih sambil ngiler…

“Dasar parno. Ada. Uban neneknya.”

Keduanya tertawa lepas. Membuat bingung teman di sekitanya.

“Kapan ini memulai misi kita Sol?” Tanya Tekya setelah reda.

“Tahun depan. Yang hari ini juga monyong. Waktu istirahat ‘keluar mainlah’…”

“Itu baru namanya kance. Ce-es.”

Mereka berdua ber-toast ria.

Suasana kelas lain. Seorang gadis sedang asik mencorat-coret di buku tulisnya bersampul berwarna coklat. Pelajaran Sejarah baru saja usai. Sambil menanti pergantian guru, Camelia Carla mempergunakan waktunya yang tersisa untuk melepaskan hobinya menggambar bunga. Teman-temanya yang lain ada yang sibuk bercanda, bergosip dan bersenandung. Beberapa anak memanfaatkan untuk buang air kecil di taman sekolah eh salah di toilet. Guratan spidolnya yang lincah menunjukkan kemahirannya menggambar berbagai macam bunga. Camelia Carla sangat menyukai bunga. Terutama bunga yang kelihatan cantik apalagi berbentuk unik. Dia akan betah memandangi dan membelai itu bunga. Ada beberapa jenus bunga yang dia sukai. Bunga Matahari, bunga Sakura, bunga mawar, bunga edelwies dan lain-lain. Camelia tidak suka dengan bunga yang jelek seperti bunga bakung, bunga tahi ayam dan bunga plastik!

“Hei cewek tukang kembang!” Teriakan Chica memecahkan ketenangan, kesunyian dan keseriusan Camelia.

Camelia hanya menanggapi dengan menoleh sekilas lalu tersenyum mengejek. Walaupun wajahnya dijelek-jelekin bagaimanapun tetap cantik. Saking dongkolnya karena dicuwekin, Chica  mencubit pelan pipi sahabat sebangkunya itu. Camelia tersentak dan hanya bereaksi sesaat.

“Please dong cicak..Lagi serius nih. Aku sedang konsentrasi menggambar bunga Mawar langka dari Afrika nih.”

“Bodo ah.  Terserah mau mawar dari Etiophia kek. Emang gue pikirin. Ayo dong comel, katanya bersedia menemani Aku ke perpus. Dua hari yang lalu kulihat ada novel baru lho. Lima Sekawannya Enid Blyton cetakan terbaru di sana. Aku kawatir kalau kita telambat keburu diembat anak kelas lain. Apalagi kelas 1.7 semuanya pada kutubuku.”

“Iya…kok anak kelas 1.3 sedikit sekali minat mereka untuk membaca ya cak?”

“Tau. Iya kali. Beberapa hari ini kamu ngomongin anak kelas 1.3 melulu. Aku curigation pasti ada apa-apanya.”

“Ah nggak kok. Tidak ada apa-apa.” Tukas Camelia agak mendelik.”Ngomong-ngomong apa saja yang kamu ketahui tentang mereka?”

“Mereka? Anak kelas 1.3 maksudmu?”

“He-eh.”

“Setahuku kalau anak kelas 1.7 terkenal dengar julukan kutubuku. Nah anak kelas 1.3 itu kutukupret. Hahaha…”

“Ah kamu bisa aja. Bercanda melulu.”

“Please comel. Angkatlah pantatmu sebentar. Ayuk kita ke koperasi eh perpus ding. Lima sekawan..lima sekawan Mel. Aku sudah tak tahan nih. Kalau sampai sana ternyata kosong kamu musti traktir Aku pempek panggang ya.”

“Lho kok gitu..Enak di kamu nggak enak di saya. Dasar cicak di dinding. Tunggu…kemarin pas aku sendiri kesana. Lima Sekawannya kosong kok..”Jawab Camelia dengan santai tanpa beranjak sedikitpun.

Chica semakin kesal dengan kelakuan sohibnya yang malas-malasan. Antara ikhlas dan pamrih. Antara mau dan ogah. Singkat cerita Chica sekonyon-konyong menarik paksa sohibnya. Pada akhirnya Camelia menurut juga.

Waktu istirahat yang dinanti-nantipun tiba. Bagi Tekya mungkin saat itu  adalah moment bel istirahat yang sangat spesial, spesifik dan luar biasa bedanya selama hidupnya di sekolah. Ceile. Begitulah hati anak kawula muda yang sedang kesengsem dengan sang pujaan hatinya. Tekya merasa kenapa ya kok seperti kayak diguna-guna. Tapi sepertinya tidak mungkin. Memangnya Tekya cowok ganteng sedunia yang dapat membius jutaan hati wanita. Bukan pula artis yang mempunyai ribuan fans. Bukan pula yang dapat mengumpulkan massa saat konferensi pers. So Tekya kamu jangan GE-ER ya. Tekya itu memang cakep kalau dilihat dari jembatan Ampera. Kalau dideketin katanya mirip pelawak Jimmy Gideon. Nah lho…Kesimpulannya no guna-guna but love for the first time kali….Katanya hati menjadi berkembang-kembang.

Faisol berjalan beriringan langkah dengan Tekya. Mereka menyusuri koridor terbuka menuju gedung perpustaakaan sekolah. Lokasinya berada di belakang kantin. Kali ini mereka tak langsung menuju kantini seperti hari biasanya, tapi malah menyambangi perpustakaan terlebih dahulu. Sungguh diluar kebiasaan. Sok kutubuku banget gayanya.

Hari itu pengunjung perpustakaan masih sepi. Karena jam-jam segitu kebanyakan siswa-siswi pada ngumpul di kantin. Maklum, keadaan perut musti diutamakan ketimbang otak. Bagaimana mau berpikir dalam keadaan lapar, bukan?

“Yang mana Tekya anaknya? Yang itu ya?” Tuding Faisol ketika sampai di depan pintu di dekat majalah dinding.

“Salah Solpatu. Itu si nenek ijah alias Azizah. Ngapain dia di perpustakaan?”Koreksi Tekya sambil geleng-geleng kepala.

“Oalah! Jadi yang mana Tekya?”

“Sabar dulu. Sol sol…Nah itu dia. Betul banget sepertinya dia sedang menuju kantin-eh salah ke perpustakaan. Yuk kita ikutin. Eh dia menuju dan masuk ke perpustakaan. Cepat buruan Sol. Langkahnya di besarkan dikit dong. Aduh Sol. Kamu melihat kemana? Itu anaknya. Gila makin kece aja. Kamu lihat nggak sih?!

“Iya iya. Awak lihat bayangannya.”

“Bayangan bagaimana? Setan kali…”Keluh Tekya tak paham.

Ternyata Faisol gagal fokus. Matanya melenceng ke objek yang lain. Sepertinya ada siswi lain yang menarik perhatiannya.

“Anu anu Tekya. Kan dia kan sudah keburu masuk ke perpustakaan. Lenyap di balik pintu. Mana saya tahu badannya. Tentu tinggal bayangannya. Awak ini lolo nian.” Kilah Faisol.

“Awak yang lolo. Semprul!” Omel Tekya. “Makanya harus konsentrasi dong Solpatu
. Kalau orang sedang berbicara mohon diperhatikan. Kalau orang menunjuk jangan meleng. Apa kan kataku. Kita kehilangan jejak. Buruanku lenyap.”

“Jangan overacting deh. Kita tidak sedang di pasar inpres yang ramai. Ini sekolah Tekya. Percayalah kalian akan kupertemukan.”

“Janji?”

“Iya janji.” Mereka bertoast ria.

“Yuk kita susul!”

Sebelum mendatangi perpustkaan mereka berdua menyambangi toilet karena sudah kebelet pengen kencing. Saking terburu-buru mereka salah masuk ke toiket milik cewek. Entah karena tidak tahu atau disengaja. Untung mereka cepat sadar dan berbalik arah.

“Buruan Sol!” Tekya menggedor pintu toilet. “Kamu ketiduran ya?”

“Iya. Kagek doken (sebentar napa sih)! Tahu gitu saya titip aja sama kamu kencingnya.”

“Lolo. Goblok!”

Di perpustakaan. Camelia dan Chica berjalan susul-susulan. Mereka menyusuri tiap koridor perpustakaan dan menemukan rak yang berlabel ‘FIKSI”. Segala novel dari berbagai genre tersusun rapi dan terpajang di sebuah rak berbahan dari kayu jati. Selain novel lokal adapula novel internasional.  Dahulu kala sempat  buku berjenis fiksi dilarang oleh Kepala Sekolah masuk ke ruang perpustakaan. Karena akan dikhawatirkan bacaan lain takut tidak mendapatkan tempat. Kepsek beralasan para pelajar jadi malas membaca buku-buku cetak pelajaran sekiranya ada novel. Menurut pengalaman, pelajar lebih betah dan nyaman berlama-lama sampai lupa waktu dan lupa belajar  jika sudah membaca sebuah novel. Namun setelah Kepala Perpustakaan dan para guru turun tangan baru diperbolehkan. Setelah beberapakali melakukan mediasi. Akhirnya sang Kep Sek lembek juga. Setelah diselediki ternyata dia anti cerita fiksi.

“Tuh kan apa kubilang ternyata sudah habis.”Rengek Chica mirip anak balita kehilangan permen.

“Sudah jangan sedih dulu Cak…Habis kan bukan berarti ada? Yuk, kita periksa. Tetap semangat mencari. Siapa tahu masih ada yang tergeletak dimeja sisa dibaca orang.”Camelia meyakin walau agak ketar ketir. Idiihh kalau tidak ketemu dia bakal traktir Chica pempek panggang.

“Kayaknya nggak mungkin deh. Mukjizat kalau masih ada.” Chica sudah merasa hopless.

Mereka berdua langsung hunting menyeruak menelusuri setiap lorong. Tiap tiap diperiksa satu persatu. Camelia malah kadang-kadang mencomot satu persatu buku dan majalah yang sudah tersusun rapi, lalu meletakkan kembali dalam keadaan kacau. Masalahnya sang sohib suka ngamuk yang aneh-aneh jikalau keinginannya tidak tercapai. Camaelia bertekad harus menemukan novel Lima Sekawan yang diincarnya. Seandainya saja di sebelah ada toko buku, Camelia pasti akan berusaha bela-belain untuk mampir kesana untuk….meminjam dan mempotokopi. Alamak!

Pegawai perpustakaan berhenti di salah satu rak. Kepalanya menggeleng pelan. Bola matanya sedikit melotot di balik kacamatanya yang tebal. Huh! Siapa sih yang berani mengacaukan sejumlah rak buku yang semula tersusun rapi? Tidak tahu apa ya? Kemaren, saya sepanjang hari menyusun buku-buku itu dengan hati-hati. Apa tidak kasihan sama saya ya?

Tekya sedang mengisi buku tamu di meja registrasi setelah tiba di perpustakaan. Faisol menunggu di belakang Tekya.

“Temennya yang kriting tidak mengisi buku tamu?” Tanya Bu Monika, sebagai penjaga perpustakaan menyimpan kecurigaan. Itulah akbiat Faisol jarang mengunjungi perpustakaan jadi tidak dikenal seantero perpustakaan.

“Oh nggak perlu Bu Monik. Faisol ini tukang ojek yang mangkal di depan sekolah.” Jawab Tekya sekenanya. Faisol menonjok pundak Tekya agak  keras. Kelihatan dia ngedumel tak karuan.

“Bu, saya ini juga pelajar disini. Sumpah.” Tukas Faisol ketus.

“Oohh. Saya kirain pelayannya Kak Mail kantin.”Tuduh Bu Monika sambil tersenyum kaget.

Tekya dan Faisol bergegas masuk menuju rak bagian Fiksi. Dia langsung mencomot beberapa novel andalannya. Setelah itu mereka mulai mencari incarannya. Mereka memeriksa di setiap sudut-sudut meja di sana. Seakan-akan tak membiarkan buruan mereka lepas. Siapa tahu si dia terperangkap di bawahnya (meja) hingga tak berkutik dan tinggal Tekya dan Faisol meringkusnya dengan mudah. Setelah itu Tekya berangan-angan Camelia dengan ikhlas dibimbingnya untuk mengucapkan tiga kata yaitu ‘ aku cinta kamu.  Begitulah khayalan atau angan-angan dua cowok ini. Simpel tapi bisa disemprot.

Hingga akhirnya datang suatu moment dahsyat dimana tanpa sengaja dua pasang remaja ini hampir saja bertabrakan satu sama lain. Untungnya karena kehati-hatian tiap-tiap orang hampir saja insiden dahsyat terjadi di depan pintu perpustakaan. Jujur, segalanya di luar skenario. Walaupun begitu Tekya bersyukur banget. Malah Tekya tadi berharap tabrakan benar-benar terjadi. Dengan begitu paling tidak bisa menyentuh setidaknya lengannya Camelia nan halus.

“Aduhhh kamu Sol!” Ucap Camelia gemes. Mukanya sedikit memucat. “Untung saja kami sigap bisa ngerem langkah kami. Coba kalau tidak bakal malu deh kita…”

Nama Faisol tak sengaja dipanggil oleh bibir mungil milik cewek manis berwajah orientalis. Cicha dan Tekya saling berpandangan dengan tatapan keheranan. Menandakan antara Faisol dan Camelia ternyata telah saling kenal. Tekya menghela nafas panjang. Setidaknya jalannya untuk berkenalan lebih akrab lagi dengan Camelia terbuka lebar. Faisol bisa dijadikan kambing hitam eh jadi mak comblang maksudnya.

 

“Hampir saja…”Chica geleng-geleng kepala. Nafasnya terdengar ngos-ngosan. Seraya meraba-raba dadanya. “Kalau saja ini bukan temen kamu Comel. Hih! Mungkin udah aku cemplungin ke sumur deh. Bikin jantung mau copot aja.” Untungnya Chica hanya berbisik. Jadi tidak membuat Faisol tersinggung.

“Uhffff…hampir aja kita melukai Cameli yang cakep.”Faisol memulai percakapan setelah detik-detik yang menegangkan urat syaraf itu terlewati. Kelihatan Faisol juga gugup dan gelagapan. Suaranyapun terdengar parau. Mirip kakek-kakek genit minta tolong ketika kecebur sumur. Sedangkan Tekya hanya terdiam terpaku terlem dan mematung. Tiba-tiba perasaan nervous dan malu menjangkiti. Namun Tekya berusaha menetralisir suasana. Mencoba untuk dipede-pedein. Padahal faktanya jantung Tekya berdebar-debar pada pertemuan keduanya dengan cewek yang pernah menolongnya agar terhindar dari basahnya hujan.

“Faisol ya?” Pekik Camelia pelan bercampur kaget. Eh nggak sangka kamu bisa masuk SMA ini juga. Temen SMP kita bilang kamu berniat melanjutkan ke SMP di kampung bapakmu?”

“Iya Lia. Rencananya semula begitu. Aku dan Ibu lebih memilih menetap di Palembang saja. Biarlah bapakku mencari duit di sana. Kami lebih betah disini. Eh Lama kelamaan Bapakku nggak kuat juga. Pada akhirnya dia mengalah mengikuti kami pindah. Aku betul betul tidak mengira lho bisa masuk SMA dambaan. Blessin banget gitu deh ah.”

Tekya sedikit terharu bercampur bahagia serta bangga terhadap level korespondensi Faisol yang lumayan oke itu ternyata pernah menjalin tali persahabatan dengan seorang siswi semanis Camelia. Oh…sungguh senangnya.

Ternyata Faisol terlalu lama beramah tamah dan berbasa basi ngobrol dengan Camelia sehingga mengabaikan keberadaan Tekya dan Chica. Mereka terlalu asik membicarakan masa-masa yang telah lampau. Tinggalah Tekya dan Chica saling berpandang-pandangan dan berhadap-hadapan cantik. Keduanya malu-malu untuk memulai saling menegur. Mereka adu gengsi kayaknya. Satu kata untuk Faisol. Terlalu…Jikalau melihat gelagat sesaat kelihatan Camelia agak sedikit kesal dan sebetulnya ingin juga bercengkrama dengan Tekya. Tapi Faisol mencercanya dengan berbagai pertanyaan yang menggebu-gebu.

“Sol…Sol..Udah dong ngobrolnya. Seru banget. Sampai lupa sama teman sendiri…”Sela Tekya sekonyong-konyong.

“Eh iya Mel. Kenalin ini temenku.”ucap Faisol.

Tekya langsung mengulurkan tangannya. Dan disambut dengan lembut oleh Camelia. Mereka berjabat tangan. Mereka saling melempar senyum yang termanis yang mereka miliki. Tak lupa Tekya juga menyalami Chica.

Tekya sengaja menanti pernyataan apa yang akan keluar darti mulut Camelia bahwa mereka pernah bertemu sebelumnya. Masak sih dia tak akan ingat. Atau dia terserang penyakit amnesia di usia muda yang akut. Duh! Moment itu tak kunjung keluar. Tekya akan malu sekali seandainya Camelia begitu saja melupakan kejadian yang romantis berpayung di bawah hujan deras. Sudah dapat dibayangkan dia akan diledek habis-habisan. Faisol akan mengeluarkan nyengir kudanya yang natural.

Hingga pada suatu ketika…

“Tekya, sepertinya saya pernah melihat kamu dimana ya….” Tampaknya Camelia tidak lupa nih.

“Ayo, dimana coba tebak. Di tv ya?” Ceplos Tekya.

“Oh di bawah kolong jembatan. Dia sedang ngemis.” Faisol ikut ikutan nimbrung.

“Aiya…kamu yang minjam payungku tempo hari kan?” Camelia mengurlurkan jari telunjuknya ke pundak Tekya.

Tekya bernafas lega. Akhirnya Camelia nan cakep itu mengakui bahwa mereka pernah bertemu. Hati Tekya berbunga-bunga. Dia nyaris berniat sujud syukur di tempat. Namun dia urungkan.

Tiba-tiba Chica mengajak Camelia, Faisol dan Tekya untuk kembali ke perpustakaan lagi. Chica masih belum puas kalau belum mendapatkan novel lima sekawan yang dia incar.

“Ayo dong temenin ya. Saya mau nyari buku untuk di bawa pulang. Biasa buat baca sambil  tidur-tiduran.”

“Ngomong-ngomong si Chica mau cari buku pelajaran ya? “ Tanya Tekya kepada Camelia, setelah mereka duduk di kursi. “Rajin sekali ya temanmu itu.”

“Bukan buku pelajaran. Tapi novel lima sekawan.” Jawab Camelia seraya menyibakkan rambutnya yang sebahu dan berwarna kepirang-pirangan.

“Lima sekawan?!” Faisol ikut nimbrung. Lalu dia meneriaki Chica dari jauh. “Jangan diteruskan Chica mencarinya. Percuma. Sampai lebaran juga tidak bakalan ketemu.” Karena suara Faisol terdengar parau membuat suaranya tidak terdengar oleh Chica.

“Emang kenapa Sol?” Tanya Camelia bingung.

Faisol membisikkan sesuatu di telinga Camelia seraya jari telunjuknya menuju ke arah Tekya. Tekya pura-pura bego.

Camelia lalu mengangguk tanda mengerti. Kemudian dia mengucap lirih dengan suara nan menggoda…”Tekya,  kamu ternyata penganggum lima sekawan juga ya?”

“Iya ya. Memangnya kenapa?” Tekya kurang siap ditodong seperti itu. Ditanya eh malah balik nanya. Ketahuan sedang grogi.

“Tekya, merapat dong saya mau membisikkan sesuatu.” Panggil Camelia sambil mencondongkan badannya ke depan sambil melambaikan tangannya.

Tekya terkesima dan mengiyakan. Tekya bangkit dan berdiri. Tidak lama kemudia dia sudah duduk di samping Camelia. Entah topik apa yang akan dibicarakan oleh si cakep itu.

“Oh itu. Oke. Boleh kok. Apa sih yang tidak untuk kamu Lia.” Ujar Tekya. Kelihatan dia sedang menetralisir detak jantungnya yang terus berdegup kencang dengan irama tak menentu.

“Gombal!” Cibir Camelia. Ih, walaupun dia berusaha menjelek-jelekkan wajah, ajaibnya tetap tak bosan Tekya memandangnya.

“Waduh, Tekya mulai berani tuh sama kamu Lia. Biasanya dia pemalu lho. Sekarang malah malu-maluin.

Jam istirahat kali ini merupakan moment teramat spesial bagi Tekya. Really, sudah cukup lama dia memandam rasa kangen ingin bertemu dengan sosok Camelia. Entah kapan terwujud? Setelah kejadian hujan-hujan kemaren itu sungguh berkesan bagi remaja seperti Tekya. Beberapa hari setelah itu dia berharap dipertemukan kembali oleh Tuhan. Tanpa sadar kadang saat saat menjelang tidur malam wajah Camelia seakan-akan mengusiknya. Oh..apakah ini pertanda cinta pada pandangan pertama. Mirip lagu melayu yang didendangkan oleh penyanyi A Rafiq. Ya A Rafiq adalah penyanyi yang kesohor di jamannya. Pada setiap penampilannya suka berdandan ala Elvis Presley.

Padatnya pelajaran di sekolah membuatnya tidak ada waktu untuk mencari-cari keberadaannya Camelia. Oh, terlalu cepatkah cinta itu menghampiri…

Ruangan perpustakaan sekolah menjadi saksi pertemuan indah ini. Pertemuan mereka bagaikan pertemuan sahabat lama yang telah lama terpisah. Mungkin tahunan. Mereka asik sekali bercengkrama. Ngobrol ngalor ngidul. Walaupun masih sedikit canggung dan malu-malu. Tapi menurut Tekya dan Faisol sangat bernilai sekali. Rasanya berat sekali untuk mengangkat pantat dari kursi. Terlebih-lebih meninggalkan perpustakaan. Nggak kuat! Bel pun berbunyi. Suka tidak suka mau tidak mau mereka harus masuk kelas kembali. Duduk dengan tenang di bangku masing-masing untuk menerima pelajaran.

Di dalam kelas Chica masuk ke dalam kelas dengan muka masam dan ditekuk. Sepanjang koridor menuju kelas Camelia melihat ada keganjilan pada tingkah laku sahabatnya itu. Dia menjadi orang yang kalem dan pendiam. Kerjaannya hanya menunduk saja. Kecewa berat. Camelia tak habis pikir akan jalan pikiran sang sobat yang tiba-tiba mendadak aneh gara-gara gagal mendapatkan novel lima sekawan. Kegilaannya akan buku karang Enid Blyton itu sudah pada taraf sekarat.

Hendrasukma, teman sekelas Camelia yang berbodi gembor sedang asik menggosipin artis lokal. Sebut saja Mawar.

“Kalian pada tahu belum kalau bintang sinetron bernama Kembang Tahi Ayam alias Mawar itu ternyata penyuka sesama jenis lho?” Hendrasukam mulai menyalakan api gosip kepada temsan-temannya.

“Ah masak? Jangan nuduh sembarangan dong. Dosa tahu Ndra…”Sela Sopian sambil nyengir beruang.

“Namanya gosip kan belum tentu benar Sopi..” Bela Hendra. “Aku pernah baca di salah satu tabloid infotainment lagi. Kalau dia cewek tulen kenapa belum kawin-kawin sampai sekarang.? Hayooo…!

“Benar juga  ya. Dia kan cantik, sexy, bohay dan ya ya ya.” Timpal Maruto.”Kalau dia mau cowok mana yang tak bisa ditalkukkan.”

“Jangan asal bikin opini sendiri.” Tukas Nyunyun saraya membenahi kepangnya yang copot pitanya. “Siapa tahu dia masih ingin meneruskan kuliahnya. Mungkin ke Es lima kali. Atau mungkin sedang membiayai adiknya yang sedang kuliah. Kan butuh biaya besar.  Jadi dia fokus ke karir dulu.

“Aku rasa si Kembang sering dikecewakan laki-laki hidung belang. Jadi dia tidak mau nyemplung ke lobang yang sama.” Kali ini Sianida angkat bicara. “Makanya dari pada berteman dan jadi mangsa laki-laki lebih baik berteman denagn sesama jenis.”

“Ciri-cirinya gimana Hend?” Tanya Tania dengan muka lugu dan polos.

“Gampang kok. Kamu bisa lihat kalau orang sedang berpacaran. Maksudku pacaran normal. Beda jenis. Coba bayangkan. Yeah mirip mirtip begitulah. Kalau sedang berjalan mereka acapkali bergandengan. Kadang berpelukan untuk meluapkan rasa rindu berat mereka. Terus..kalau lagi mereka berciuman deh…”

“Mudah-mudahan di kelas kita tidak ada yang kayak begituan ya.” Ucap Susi pelan.

Mari kita lihat antara Camelia dan Chica masih berseteru.

“Lia, pokoknya aku hari ini kecewa berat sama kamu.” Protes Chica dengan jengkel jengkol setelah mendaratkan pantanya di kursi.

“Kecewa gimana si Cak?” Tanya Camelia dengan tampang diblo-onin. “Bukannya aku sudah menemani kamu ke perpustakaan. Please deh. Aku sudah berbaik-baik kok masih… ”

“Iya sih. Kamu memang baik. Tapi karena kita telat saja sekian menit. Lima sekawannya ludes dipinjam oleh kelas lain. Terlebih lagi besok kan long week end. Biasanya seharian mengurung di kamar berteman lima sekawan. Kamu tahu kan Lia.?.Aku pelan-pelan berniat meninggalkan kebiasaan dugem dan ngelayap sampai pagi.

“Maafin Aku ya.” Camelia menarik tangan Chica serta mengusap-usap jari jemari sohibnya itu. “Aku baru mengerti betapa berartinya novel lima sekawan bagimu.Swear! Aku support banget minat bacamu. Aku juga menghargai perjuangan dan pengorbananmu untuk melawan di dunia malam.”

“Ingat Lia. Walaupun dahulu aku tenggelam dalam kehidupan dunia malam. Tapi aku bisa menjaga diri. Aku tidak pernah terlibat sex bebas, alkohol apalagi narkoba.”

Camelia merapatkan badannya ke Chica. Lalu mereka berangkulan hangat sekali. Chica membalas dengan mencekal pundak temannya. Untuk beberapa saat Camelia membisikkan sesuatu ke telinga Chica. Tiba-tiba Chica bereaksi. Mulutnya menganga. Matanya melotot. Lambat laun mulutnya yang beberapa jam lalu tampak memble mulai menampakkan kegembiraan yang luar biasa.

“Kamu serius Lia? Kamu serius Lia?” Tanya Chica sambul mengulang-ulang. Seakan-akan tiidak percaya dengan apa yang barusan dia dengar tadi.

“He-he.” Camelia mengangguk dan tersenyum. “Aku harus berterima kasih sama Tekya. Aku jadi malu, baru saja kenalan sudah merayu demi minjam lima sekawanmu itu…”

Tiba-tiba Chica bangkit dan melonjak gembira. Dia meloncat-loncat mirip anak TK kebagian kue ulang tahun. Ditariknya tangan Camelia…Adegan berikutnya mereka berpelukan dengan mesra.

Mereka tidak sadar bahwa Hendra Sukma cs sedang menyaksikan adegan dimaksud. Tentunya dengan mata setengah melotot. Serta mulut terbuka. ..

MY FIRST COMIC

OPENING
SELAMAT MALAM
SEBELUM MULAI SAYA MAU TANYA IZIN DULU “APAKAH SETUJU KALAU SAYA BERDIRI DI SINI? DIDEPAN SETUJU? DI BELAKANG SETUJU? SAYA TIDAK SETUJU. INI KALI PERTAMA SAYA S.U.C JANGAN DIKETAWAIN YA…
SAYA SEMPAT BINGUNG KENAPA DITUNJUK UTUK S.U.C. PADAHAL KRITERIA SAYA TIDAK COCOK. KATA ISTRI SAYA “PAPA PANTASNYA IKUT ACARA DIALOG EKONOMI, CEK AND REICEK, WISATA MALAM, DUNIA LAIN DAN BEDAH MUKA. PALING TIDAK COVER MAJALAH MANDIRI”

GANJA
NDONESIA SELAIN TERKENAL DGN BUDAYA JUGA BAHASANYA. MASING MASING DAERAH PUNYA BAHASA TERSENDIRI. CONTOH : KALO GELO BHS SUNDANYA EDAN TAPI DI PALEMBANG ARTINYA STOPLES. KALO DI BARAT SANA TOPLESS ARTINYA TANPA BUSANA. SAYA JADI INGET CERITA ROMBONGAN POLISI DARI JAWA SEDANG TAMASYA KELILING SUMATERA BARAT DENGAN MENGENDARAI BIS. SEMUA TEMPAT SUDAH DISINGGAHI SEMUA DARI DANAH DI ATAS DI BAWAH DI SAMPING , GOA JEPANG, DI BUKITTINGGI, DANAU SINGKARAK DLL.
SUATU SENJA TIBALAH MEREKA MELEWATI DANAU MANINJAU YG TERKENAL DENGAN KELOK (BELOKAN) 44 YANG TAJAM DAN CURAM SERTA LICIN. BILA KE SANA MESTI HATI HATI. POKOKNYA SUPIRNYA HARUS JAGO. SAAT MEMASUKI KELOK 40 TIBA TIBA BIS MUNDUR PELAN PELAN. SEPERTINYA TIDAK KUAT MENANJAK AKIBAT BEBAN TERLALU BERAT. MAKLUM BIS TUA. REM SUDAH DIINJAK HABIS OLEH SUPIR TAPI MASIH MUNDUR JUGA. PARA PENUMPANG YANG ASIK TIDUR SONTAK KAGET. SANG SOPIR LALU BERTERIAK “GANJA ! GANJA DI BELAKANG. CEPAT AMBIL GANJA!!.
MENDENGAR KATA2 GANJA NALURI PARA APARAT LANGSUNG TERPANGGIL. NIH SUPIR BERANI BANGET BAWA GANJA. APA TIDAK TAHU KAMI INI SIAPA. MENDENGAR PERINTAH SUPIR SI KENEK BURU BURU KE BELAKANG. NAMUN DIHALANGI OLEH APARAT.
“AWAS! KENAPA DIHALANGI ? BIAR KITA SELAMAT NIH KITA PERLU GANJA.” SEWOT SI KERNET.
“JANGAN COBA2 “ANCAM APARAT, SETAHU SAYA GANJA ITU BIKIN MATI BUKAN SELAMAT, TAHU!
TERLAMBAT…AKIBAT SALING MENGHALANGI, BIS PUN MELUNCUR MUNDUR KE SAWAH. BAPA2 INI GIMANA SIHH. YG DIMAKSUD GANJA ITU ADALAH GANJEL BAN MOBIL. BIAR KITA TIDAK TERPEROSOK KAYAK GINI.

PIN
SAYA HERAN APA SIH MENARIKNYA JAKARTA? TIAP TAHUN BERBONDONG NYARI KERJA. PADAHAL DI SINI TIDAK ADA YANG GRATIS. MOBIL MOGOK MINTA DIDORONG HARUS BAYAR. PIPIS BAYAR. MACET SANA SINI. MUNGKIN SANGKIN PARAH MACETNYA KITA MASIH BISA BERHENTI DULU NYARI WARTEG.
ALKISAH ADA CEWEK DESA MAU MERANTAU KE KOTA JAKARTA MENCARI PEKERJAAN. TEKADNYA KUAT INGIN MERUBAH NASIB. KLISE. DIA INGAT PESAN AYAHNYA UNTUK TETAP MENJAGA HARGA DIRI. AYAHNYA MEMBERI ATM DAN DIMINTA UNTUK JANGAN MEMBERIKAN PIN KEPADA SIAPAPUN.
SINGKAT CERITA BERKENALAN DENGAN PEMUDA DI SEBUAH STASIUN. SETELAH KELIHATAN AKRAB SI PEMUDA MEANYAKAN ALAMAT, NO. HP DAN TERAKHIR…”MINTA PINNYA DONG”
APA? PIN?
ENAK SAJA. BARU SAJA KENALAN SUDAH MINTA NO PIN. KAMU MAU MENGURAS ATM SAYA. DASAR! SEMUA LELAKI SAMAAA!!!

PONDOK KOPI
DULU SAAT MASIH MENGANGGUR SAYA DAN TEMAN SERING MENGUNJUNGI TANTENYA DI PONDOK KOPI, SEKEDAR UNTUK BERSILATURAHMI. KAMI BIASANYA MENGENDARAI MOTOR. SAAT DI PERSIMPANGAN JALAN JATINEGARA KAMI LUPA ARAHNYA. TIBA NONGOL ROMBONGAN MOTOR KONVOI. TAMPAKNYA MEREKA JUGA MAU KE ARAH PONDOK KOPI. SALAH SATU BERTERIAK KEPADA TEMAN SATU GENGNYA..” KOPI KE ARAH SANA BRO..!” SAYA DAN TEMAN BERINISIATIF UNTUK MEMBUNTUTI DARI BELAKANG. MEREKA LEWAT GANG SEMPIT, KALI DAN TOL KAMI IKUTI. TIDAK LAMA MEREKA BERHENTI DI PINGGIR JALAN. SEMUA ROMBONGAN SEGERA MEMARKIR MOTOR DAN LANGSUNG MASUK KE SEBUAH WARUNG KOPI. SIAL! KITA SALAH ORANG BRO…
PENCURI INSYAF
KARENA BARANG YANG DICARI TIDAK ADA DIA TERBURU BURU KELUAR DARI SUPERMARKET. LANGUSNG MENUJU TEMPAT PARKIR LALU MENAIKI MOTORNYA. SETELAH MEMASUKI KUNCINYA KOK TIDAK PAS MELULU. EH TERNYATA SALAH MOTOR. DI LAIN HARI INI MOBIL SIAPA.

BURUNG
SEORANG IBU HENDAK MEMBELIKAN BURUNG BUAT SUAMINYA SEBAGAI HADIAH ULANG TAHUN, DI TOKO ITU ADA TIGA EKOR BURUNG BEO YANG DALAM SATU SANGKAR BESAR. SI IBU PENASARAN LALU BERTANYA…
“BERAPA HARGA BURUNG YANG HIJAU BANG?”
“WAH ITU YANG LAGI NYANYI 1 JUTA. WARNA COKLAT YANG MANGGUT2 HARGANYA 2 JUTA. TERUS YANG WARNA KUNING YG LAGI DIAM 3 JUTA.”
“GA SALAH BANG MASAK BURUNG YG GA ADA KEBISANNYA MALAH MAHAL.”
“EH JANGAN SALAH BU. YANG MANGGUT ITU PENCIPTA LAGUNYA. YANG DIAM ITU PRODUSERNYA.”
GOSIP

Dari pada ngegosip di bulan puasa mending kita tidur. Lho kok mimpinya lagi ngegosip juga hu…

TIPS Menjadi Seorang Vlogger dan BerpenghasilaN Lumayan

COPAS Dari ANAKOST.TV

Anakkost.tv – Ayo siapa yang ingin menjadi seorang vlogger sukses? Pastinya yang buka artikel ini ingin menjadi seorang vlogger yang sukses, entah itu vlogger lama atau yang baru ingin menjadi seorang vlogger. Karena kalau dilihat – lihat menjadi seorang vlogger itu gampang. Seperti halnya raditya dika, seorang vlogger yang berpenghasilan besar dan jika dilihat video vlog nya santai saja dan tidak terlalu banyak editing, efek dan juga yang lainnya.

Namun hal itu tidak berlaku bagi kita yang hanya orang biasa dan tidak dikenal oleh orang banyak. Ya mungkin wajar, karena radit itu kan artis dan mempunyai banyak fans sehingga bisa dikatakan mudah baginya untuk menjadi seorang vlogger yang terkenal dan berpenghasilan banyak. Namun tentunya dibalik semua itu ada usaha dan pengorbanan yang telah dilakukan.

tips menjadi seorang vlogger

Nah bagi kamu yang barus mulai menjadi seorang vlogger dan tentunya ingin sukses menjadi seorang vlogger bisa kamu simak tips dan trick nya dibawah ini. Ikut langkahnya dan bulatkan tekad serta niat untuk menjadi seorang vlogger.

Tips Menjadi Seorang Vlogger atau Youtuber

Adapun hal pertama yang wajib kamu lakukan dan persiapkan terlebih dahulu agar kedepan nya bisa berjalan dengan lancar.

  1. Kamera yang mendukung, bisa juga dari smartphone dan gunakan resolusi tinggi
  2. PC/Laptop yang mendukung untuk editing video beserta software edit nya
  3. Koneksi internet yang stabil untuk upload hasil ke youtube
  4. Materi video yang akan dibuat, agar ter urut dan hasilnya memuaskan

Jika kamu benar – benar tertarik untuk menjadi seorang youtuber dan 4 poin di atas sudah kamu siapkan maka tinggal melangkah ke tahap selanjutnya. Dimana hal ini juga sangat penting dan memang wajib untuk kamu lakukan.

  1. Buat Akun Youtube

Jelas ini merupakan hal utama yang wajib kamu lakukan, dimana kamu harus membuat akun youtube terlebih dahulu. Dan youtube sendiri merupakan salah satu produk google yang tentunya berhubungan juga dengan produk – produk lainnya seperti Gmail, google plus, google drive, blogger dan yang paling penting google adsense.

Kamu buat akun google dengan mengisi semua formulir yang telah disediakan. Jika sudah bisa langsung kamu lanjutkan untuk membuat akun youtube dengan nama yang menunjukan itu kamu. Jika bingung dengan nama channel youtube bisa kamu cek disini contoh nama – nama channel youtube keren.

daftar akun youtube

  1. Melakukan Verifikasi Akun Youtube

Verifikasi ini bertujuan untuk memperjelas bahwa akun tersebut bukan buatan robot dan pemiliknya jelas dengan menyertakan no handphone untuk melakukan verifikasi nya. Serta membuat durasi video yang di upload menjadi lebih panjang dan lebih dari 15 menit.

Untuk caranya sendiri bisa langsung kamu pergi ke bagian dashboard youtube

  • Kemudian klik menu channel yang ada di sebelah kiri Dashboard.
  • Dilanjutkan dengan memilih Status dan Fiture yang kemudian klik Verifikasi.
  • Disana kamu akan akan di arahkan pada bagian verifikasi dan silahkan pilih negara dimana kamu tinggal serta masukan no handphone yang sudah disiapkan dan tunggu pesan masuk untuk menerima kode verifikasi dan biasanya berisi 6 digit angka yang bisa kamu ketikan dalam kolom yang sudah disediakan.

verifikasi no hp di youtube

  1. Bikin Video Semenarik Mungkin

Ketika nama channel dibuat maka dari situ kita sudah bisa menemukan gambaran video – video yang akan kamu buat selanjutnya. Dalam membuat sebuah video di youtube se bisa mungkin harus konsisten dan mempunyai ciri khas tersendiri, bila perlu lain dari yang lain dan belum pernah ada sebelumnya.

Untuk pengambilan gambar sendiri bisa dilakukan di berbagai tempat dan menggunakan kamera yang ada, baik kamera handphone, dslr atau handycam sekalipun. Yang penting video nya original dan konten nya menarik serta tindak melanggar hak cipta orang lain termasuk musik untuk background video yang akan kamu gunakan.

  1. Upload Video ke Channel Youtube

Setelah semuanya selesai, dari pembuatan naskah, video sampai editing maka tahapan selanjutnya tinggal upload ke cahnnel youtube yang telah kamu sediakan sebelumnya. Jangan lupa siapkan judul dan thumbnail yang menarik agar orang penasaran dengan video yang kamu buat. Jika bingung bisa kamu simak disini mengenai cara membuat thumbnail dan judul yang keren serta menarik.

Ingat judul, thumbnail serta isi video harus asli atau berhubungan, jangan sampai kita menipu penonton dengan judul dan thumbnail yang berbeda jauh dengan isi video yang kamu buat. Karena itu bisa merusak reputasi aku kamu sehingga tidak adanya orang yang mau berlangganan terhadap channel yoytube kamu.

  1. Mengatur SEO Youtube

Untuk hal ini mungkin jarang sekali dilirik, apalagi bagi youtuber – youtuber pemula. SEO atau disebut dengan Pengoptimalan mesin telusur sangat bermanfaat bagi video youtube yang kamu upload. Gunanya untuk meningkatkan situs dan menghemat waktu. Karena SEO bukan hanya berlaku pada blog melainkan juga video youtube.

Cara Mengatur SEO Dasar Youtube :

  • Hal pertama berikan judul video yang menarik dan sekiranya banyak di cari orang dan mudah di cari.
  • Gunakan keyword yang berkaitan dengan isi video dan kata – kata yang memang umum di masyarakat.
  • Kamu isi bagian Deskripsi untuk lebih jelasnya tentang video yang kamu buat, lebih detail dan masih berhubungan dengan isi video tersebut.
  • Kemudian isi bagian Tag untuk mempermudah saat menampilkan related video dan tag video yang relevan akan tampil secara bersamaan ketika penonton mencari sebuah video dengan tema tertentu.

cara membuat seo youtube

  • Terakhir kamu bisa bagian atau share video youtube tersebut ke media sosial lainnya untuk memberitahukan keberadaan video yang telah kamu upload. Jika mereka suka pastinya akan ikut membantu share video kamu sehingga semakin banyak penonton yang kamu dapatkan serta kemungkinan besar juga bisa mendapatkan subscriber.
  1. Aktifkan Monetisasi Channel Youtube Kamu

Untuk mengajukan monetisasi akun youtube, kamu harus terlebih dahulu memenuhi standarisasi atau ketentuan youtube di awal. Diamna kamu harus mempunyai penonton waktu ditonton sebanyak 4.000 jam dalam 12 bulan terakhir dan telah mempunyai 1.000 subscriber. Baru kamu bisa mengajukan peninjauan terhadap channel youtube kamu untuk bisa di monetisasi.

Memang sekarang youtube semakin ketat dan tidak sembarang channel bisa mudah me-monetisasi seperti dulu. Karena banyak tahapan dan S&K yang dirasa cukup menyulitkan seorang youtuber baru. Namun jika mempunyai keyakinan yang kuat pasti kamu bisa. Dan untuk cara menyambungkan channel youtube dengan adsense bisa kamu simak DISINI.

  1. Menjual Video Kamu Pada Website Penjualan Video

Disini mungkin kamu pernah menonton sebuah video di youtube namun hanya sebagian video dan di akhir ada keterangan yang menyatakan jika ingin menonton video full bis mengunjungi web tertentu. Begitu juga dengan maksud dari pada ini, jadi kamu hanya meng-upload sebuah tayangan teaser dan mengarahkan penonton untuk melihat versi lengkapnya di web khusus tapi disarankan membayar terlebih dahulu.

  1. Menarik Minat Sponsorship

Jadi jangan hanya mengandalkan adsense saja, karena kamu juga bisa menambah penghasilan dengan adanya sponsor yang mendukung atau ikut serta dalam video di channel youtube kamu. Sehingga itu akan menjadi nilai tambah bagi kamu sendiri.

  1. Melakukan Meeting dan Greeting

hal ini bisa kamu lakukan jika sudah mendapatkan fans yang cukup banyak sehingga perlu adanya meeting dan greeting  dengan jadwal khusus agar bisa meningkatkan egangement dengan para subscriber kamu dan disana kamu juga bisa menjual produk atau mempromosikan konten lainnya.

  1. Berpikir Lebih Jauh Kedepan

Disini kamu dituntut untuk bisa membuat sebuah konten menarik dan diluar dari kebiasaan. Sehingga orang bisa menonton video kamu dari awal hingga akhir dan tujuan akhirnya menjadi viral sehingga akan membuat video serta channel kamu semakin menarik perhatian khalayak ramai.

Dan itulah cara untuk menjadi seorang youtuber dengan tujuan penghasilan jutaan rupiah per bulannya. Baik menjadi seorang vlogger, gamers atau yang lainnya. Intinya jika ingin sukses kita harus bulat kan tekad dan niat terlebih dahulu dan untuk masalah fasilitas pendukung nanti akan muncul seiring berjalannya waktu, tetap semangat. Terimakasih.

 

SERIAL ‘MASA SMA MASA BODO’ dalam MALAM MINGGU NAN CREEPY/MENCEKAM DI KOMPLELS PENJARA

Oleh : Deddy Azwar

IMG-20160818-WA0000

  1. SOSOK SOSOK MISTRIUS DI MALAM GELAP

Dua bayangan hitam berkelebat menelusuri jalan setapak demi setapak.  Mereka berjalan sambil berjingkrak jingkrak. Dungguh mencurigakan. Ditambah lagi mereka mengenakan konstum serba hitam dan bertopeng. Sekilas mirip tinja eh ninja kesasar.  Bayangan hitam itu tampak menyibak alang-alang yang dianggap menganggu pandangan mereka.

Seandainya saja di dalam hutan liar yang ditumbuhi ilalang dan semak-semak yang tinggi mereka ketemu seseorang yang kesasar di sana, sudah bisa diyakini dua bayangan hitam pasti dikira makhluk asral, setan atau genderuwo yang sedang bergentayangan ke sana kemari buat nakut-nakutin orang. Sudah tentu seseorang yang kebetulan sendiri itu langsung kocar kacir tak jelas arah dan tujuannya. Beda halnya kalau yang menemukan dua bayangan hitam itu sekelompok orang yang berkemah atau pecinta alam tak ayal lagi pasti mereka berebutan mengeroyok dua orang makhluk yang tidak menggemaskan itu. Masih menjadi sesuatu yang mistrius akan keberadaannya. Apa sih yang mereka kerjakan di sana?

Mereka sudah hampir seperempat jam menjelajah di tempat itu. Namun belum ketahuan tujuannya. Selama perjalanan mereka berdua selalu berdekat-dekatan dan dempet-dempetan kayak orang ketakutan. Masing-masing tidak ingin saling mendahului, tetapi  selalu berjalan sejajar. Kadang-kadang berpegangan tangan dan berangkulan. Idiih apaa sih?! Kalau melihat gelagat dua orang ini yang cukup mencurigakan, sepertinya akan berniat yang tidak baik. Tidak lama kemudian mereka telah sampai ke wilayah perumahan…..tahanan!

Mari kita simak percakapannya.

“Bos..bos…jangan jauh-jauh dong, saya takut nih..” Bisik salah satu yang bernama Tambun itu, lagi-lagi mempercepat langkahnya. Dia takut ditinggalin sama Bosnya.

“E-eh kuyung itu sudah nga bilangin jangan lagi panggil pangil ike dengan bos ya…” Ancam orang yang berbadan kecil dan pendek.

“Maafkan saya Bos…eh bis, maksudnya.” Bela Tambun gelagapan. Dia langsung bersimpuh dengan tangan yang disatukan mirip orang minta ampun.

“Bis, panggil ike bis guoblokk! Amit amit deh ah. Berapa kali ike bilang ke yei. Ada kali jutaan ribu kali. Masih saja tak mengerti. Kuyung ini bodoh atau lolo sih. Payo, dengarkan baik-baik kalau panggilan bos untuk orang yang berjenis kelamin cowok dan macho. Nah, kalau setengah cewek atau cowek kayak ike begindang panggil bis. Sebel sebel deh.”

“Saya paham bis. Tapi sedikit geli dan lucu terdengarnya. Aneh, unik dan sedikit siluman gitu. Kira-kira gimana gitu. Bis….antar pulau antar propinsi…”

Akhirnya si Tambun digaplok kepalanya dengan cincin yang melekat di jari tengah si bos. Lumayan batunya dari batu koral dan batu bata.

“Aduh bis, sakit..Teganya kamu padaku.” Pekik Tambun meringis.

“Habisnya kuyung idak ngerti-ngerti omonganku..”

“Ngerti kok bis. Ogus paham..”

“Sekali lagi ike dengar kamu salah ngomong lagi, AWASS! Nanti Ike pecat kamu dari klub kura-kura tinja. Baru tahu rasa…capcay…”

“Jangan Bis, “ Ucapan permohonan Tambun terdengar lirih dan sedikit merintih. Sedikit memohon mohon dan menyembah-nyembah. “Kalau Ogud di PHK, siapa yang bakal netekin di Jujuk Saodah.”

“Memangnya selama ini yang netekin sampean apa?!” Kipruk kiding melotot heran. Hidungnya yang gede bangir sedikit mengendus.

“Jelas bini Ogud dong bis. Emangnya saya punya..?Maksud EdySud eh maksud Ogud, siapa lagi yang memberi makan anak istri Ogud kalau nantinya dipecat. Ogud ogah jadi pengangguran. Keahlian dan kebisaan Ogud hanya maliang dan ngutil doang. Apalagi sampai dikeluarkan dari squad klub bisa mati kutu dan kesepian banget. KKT(Kura-kura Tinja) sudah Ogud anggap sebagai keluarga kedua. Suka dan dukan sudah kita alami bersama sama beberapa tahun terakhir ini. Ogud sudah terlanjur demen dan punya hutang budi sama klub KTT, eh KKT ini Bis…Please please…

Kipruk hanya mengangguk angguk, layaknya seorang bos kebanyakan. Dia bangkit lalu berdiri. Dari bibirnya tersungging senyuman genit tapi sinis. Sok mafioso yang bijaksana dan ngemongin. Perawakan yang pendek dan ceking sangat jauh dari kesan bahwa dia seorang ketua gang pencuri. Nggak singkron deh. Pengalamannya yang sudah terlampau akut itu yang dihargai dan kagumi oleh para anakbuahnya. Jam terbangnya di dunia kriminalisasi sudah tidak diragukan lagi. Rumah tahanan mana yang belum dia tiduri? Dia juga sudah terbiasa keluar masuk penjara. Sayangnya, sampai saat ini belum berniat untuk bertobat dari dunia kegelapan.

“Very good, very fine, very sonevil. Cantik banget kalau kamu cepat sadar akan kesalahan. “Yuk kita came on.”

“Terima kasih ya Bis.”Bis baik banget.”

“Oke oke. Sudah deh jangan celamitan ente…”

Akhirnya mereka berdua jalan lagi melanjutkan perjalanan yang tertunda. Beberapa menit kemudian si Tambun merasa tidak dapat menahan hasratnya ingin pipis. “Tunggu dulu Bis, saya mau pipis dulu.”

Kipruk kesal dan membuang mukanya ke samping.

“Idiiih, Tambunn, mana tahan deh ah, eh tahan dulu maksud Ike. Nanti pipis di jalan aja ya.”

“Aduh Bis, ini sudah nggak tahan lagi. Bisa ngucur di jalan. DI JALAN?!. Emangnya sedang buang anak kucing. Please…Aku mau ke semak-semak dulu, ya Bis. Sumpah! Sudah nggal tahan nih.”

“Dasar sontoloyo! Dasar burung blekok! Minggat sana gih…”

Tambun Gledek berlari dengan tergesa-gesa meyerbu semak-semak belukar yang tinggi. Belum kesampaian ke tempat yang dituju tiba-tiba langkahnya terhenti. Kipruk langsung mendelik.

“Ada apa lagi deh ah, semprul!’ Pipis sono!”

“Ogud lupa bawa alat penerangan alias senter bis. Habis disini gelap banget coy..Bulu roma Ogud merindinh nih…”

“Bilang saja kamu takut kan? Kayak banci kaleng aja deh ah. Kalau ike wajar dong takut. Ike kan betina eh ada aura perempuannya nan halus. Awas kalau ente jiplak ike punya trade mark ya.”

“Bukannya takutn tapi malu.” Kilah Tambuh. Padahal jujur di dalam hati yang paling dalam dia takut minta ampun.

Kipruk tidak peduli dengan keyakutan yang dialami anak buahnya. Lalu bersabda: “Nggak  ada senter senteran, senteran sepi. Sudah kamu kecing duduk aja di situ.”

“Duduk Bis?”

“Aduh lupa, kirain ike yang pipis. Eh tahu nggak pempek, kalau ini senter dikasih ke kamu ike gelap-gelapan dong disini. Tak sudi! Emang sampean kira sedang nyari bocah hilang. Atau mau ngeronda. Seb-bel deh. Kalau saja dari dulu ike tahu ente pengecut begini, sudah ike pecat dari dulu. Nyesel ike..Ngapain ya pakai sampeyan. Sudahlah bubur sudash menjadi spaghety. Mending si Entong. Biar kecil badannya tapi gede anunya… eh keberaniannya maksudnya. Mana si Entong jinak-jinak burung onta pula. Sudah belum pipisnya?”

Begitulah tabiat si Kipruk Kiding kalau sudah kesal bin sebel bintitan…Ngocehnya nggak habisd-habis. Sambung menyambung menjadi panjang. Anak buahnya berbicara singkat dia berbicara ngelantur sambil ngalor ngidul.

“Bis…kalau begitu pinjam lilin aja ya..Gelap nih. Ntar saya salah kencing..” Tambun memohon untuk kesekian kalinya meminta pengertian Kipruk untuk sudi meminjamkan dia lilin.

“Tambuuunnnnn!!!” Apa katamu tadi. Lilin?! Yang mau ulangtahun itu S-SIAPAAA!!” Amarah Kipruk akhirnya membuncah juga. Saking keselnya si Tambun di timpuk pakai gundukan tanah lembek dan mendarat di jidatnya yang jenong dengan mulus. Tambun tentu saja kaget bukan kepalang. Dia tidak menyangka kalau Kipruk Kiding akan bertindak setega itu. Tanpa dikomando lagi, Dia langsung ngeloyor tergopoh-gopoh mendekati si Kipruk. Kipruk sedikit menjaga jarak. Sambil jaga wibawa. Memang, David alias Tambun Gledek ini, termasuk jenis anak buah yang sinting dan kelewat sering bertingkah bikin kesal. Tambun suka berulah dan berlaku sok jago, sok pintar dan sok godok. Bikin eneg si Bis nan gemulai ini. Walaupun Tambun ini berbadan besar dan gempal dan sedikit brewokan tapi bernyali hanya seupil.

Tambun lari tergopoh gopoh ke arah bis-nya seraya membetulkan posisi resletingnya. Saking buru-buru diselipin resa takut, laki-laki cunguk itu sampai lupa mengencangkan ikat pinggangnya. Tak ayal lagi celananyapun melorot. Si Bis pura-pura kaget sambil mengintip di balik jari jemarinya ketika pemandangan yang tak sedap dan senonoh itu terhampar di hadapannya. “Idiih, pantatnya gosong,” guman Bis dalam hati.

“Maaf Bis aurat saya kebuka ya? Hehehe” Tambun gusar.

“Emang kamu kenapa sih? Lihat jin kartubi apa?!”

“Nggak bis, tadi pas aku hendak kencing dari kejauhan sepertinya saya mendengar sayup sayup dari arahnya rumah si mandor sel. Saya juga mendengar suara nnyanyian diiringin alat musik gitar. Kayaknya menurut pendapat saya kita tunda aja dulu ya aksi kita kali ini. Karena firasat saya kurang enak nih malam. Sepertinya teman-teman anaknya sedang pada berkumpul. Sedang begadang gitu. Ya namanya juga malam minggu. Bagaimana, ayuk kita cabut.”

“Hei pepaya kenyot, cabut apanya. Tidak bisa tetap jalan malam ini. Lagian disini saya yang menjadi pemimpin. Saya yang atur kamu punya langkah. Mengerti!?”

“Ya bis..kayak nggak pernah sekolah aja. Namanya begadang suka ramai dong. Nanti kitanya yang malah dikeroyok. Pulang yuuk…”

“Nggak nggak!”

“Jujur bis, untuk misi kali jujur saya takut dan agak sedikit merinding lho. Tadi pas mau pipis seperti ada yang menyolek  dan tertawa kecil. Mungkin penunggu pohon besar itu marah saya kencingin..”

“Sudah deh jangan percaya tahayul yang begituan. Pamali tahu…”

“Kalau tuyul saya berani. Dia kan seiprit.”

“Dasar tidak nyambung.”

“Sumpah deh. Aura agak beda. “ Tambun mengacungkan dua jari. “Kalau tidak percaya coba saja kesana.”

“Idiih. Amit amit kwaci deh. Ike kan takut juga..Eh bukan Ike tak pernah takut….sih. Kita hanya takut sama Tuhan Bun…Mafia dari Hongkong dan Jepang saja yang jelas ada wujudnya kita berani kok. Apalagi…. HUAAAA!!” Tiba tiba Kipruk juga kaget. Rupanya dia terhalusinasi dengan yang seram seram. Kipruk beringsut dari tempat dia duduk dan menghampiri Tambun. Kemudian mereka berdiri dempet dempetan. Entah angin apa yang membuat mereka spontan berpelukan dengan jantung berdebar debar. Kasihan si Tambun, badannya nan boncel dipeluk erat makin kempet. Kipruk juga sudah lupa akan jabatannya sebagai bos. Lupa juga dengan kodratnya sebagai laki-laki. Lama kelamaan Tambun dihadapkan dengan sebuah kondisi penuh dilema, kepalanya kejepit tepat di bawah ketiaknya milik juragannya. Matanya merem melek. Dia hendak bersih tapi sekuat tenaga di tahanb. Tambun merasakan aroma yang tak sedap dan nyaris ingin pingsan. Mau didorong takut tersinggung dan marah. Akhirnya si Tambun memilih untuk diam dan pasrah. Dia takut sekali bakal menjadi pengangguran.

Tiba-tiba Kipruk Kidding merasakan sesuatu yang tidak beres. Semacam suatu kejanggalan. Dia menyaksikan tetesan air jatuh membasahi kepala anak buahnya. Pada awalnya Tambun tak menyadarinya. Dia mengira berasal dari keringat yang mengucur.

“Lho kenapa kepala sampean bassah.”

“Itu tandanya hujan. Hujan hujan ayo cari tempat berteduh.”

“Hujan kepalamu! Tidak ada petir kok hujan. Gerimis saja nggak. Hmmm…Gila! Aromanya kok tidak enak tercium di hidung saya. Apek dan agak sengit. Seperti bau…bau…”

“Bau apaan ya bis?”

“Cium saja sendiri. Hidung kamu lagi rusak ya?”

Tambun mencoba mengendus endus persis anjing yang sedang melacak sesuatu.

“Aku tahu sekarang. Ini bau kencing. Iya benar tidak salah lagi. Pantesan apek banget ini. Duileh baunya. Ogud jijay deh ah. Kurang ajar!! Siapa yang berani ngencingin. Manusia atau bukan ya…”

Kipruk refleks melepaskan pelukannya. Dengan serta merta dia mendorong tubuh anak buahnya  dengan ganas. Saking kerasnya tenaganya membuat Tambun nyemplung di rawa rawa. Pingsan seketika.

Padahal kalau ditilik dan diteliti lebin mendalam sedalam lautan samudra hindia, kelakuan mereka berdua sama saja alias setali tiga uang. Talinya terbuat dari tali plastik rapiah dan uangnya recehan. Dalam soal nyalin keduanya parah tapi anehnya kok bisa ya bertindak antagonis. Keseimpulannya keduan duanya penakut. Akan tetapi keduanya tidak mau dicap sebagai penakut. Masing masing tampaknya saling menjaga wibawa. Terlebih-lebih si Bis. Malu dong sebagai dedengkot penjahat atau ketua gank ketahuan penakutnya. Apa kata dunia hitam?

Pengalamannya yang sudah agak kapalan di dunia kriminilitas membuat ‘Bis’ mempunyai banyak nama alias atau nama samaran. Nama tersebut disematkan bisa saja dari kalangan internal ataupun eksternal. Pemberian nama sesuka hati bisa berasal dari rekan bisnis, rekan kerja, anak buah bahkan musuh bebuyutan. Kipruk Kiding bin Jali jali alias Kupu kupu melati ali baba tak u-uk adalah tipe pemimpin yang tak punya jiwa pemimpin. Menurut Tambun si Bis lebih karena keberuntungan saja. Atau gara-gara pengalamannya lebih banyak membuat dia ditunjuk menjadi wakil ketua Kura kura Tinja. Itu juga alasannya karena si Bis ngotot mengajukan diri di tengah minimnya minat untuk mencapai karirnya menggapai tampuk pimpinan penjahat. Idiih…Habisnya para anggotanya pada cupu, pemalu dan hanya ikut-iukutan. Tidak seperti tokoh antagonis di dalam setiap sinetron.

Lantas, kalian kepengen tahu bukan ada motif apa mereka bercapek-capek di malam yang gelap menelusuri hutan belantara yang tidak liar dan sudah sering dijamah orang berakal sehat. Ngapain mereka musti capek-capek ya? Mending mereka nongkrong di warung kopi sambil minum bandrek sambil makan singkong rebus. Kan lebih mendingan. Setelah dikonfirmasi dan di usut punya usut ternyata mereka mempunyai misi yang sangat rahasia banget. Bagi mereka hal tersebut tugas sakral dan suci penuh solidaritas. Bis alias Kipruk Kiding bersama anak buahnya si Tambun Gledek sedang bergerilya mengatur strategi dan siasat dalam rangka membebaskan teman satu gank mereka yang bernama Bedul Nyaimunteh, penjahat kelas ikan koil, yang telah 4 lamanya mendekam di selnya milik Bapaknya Agus Blepotan. Kasusnya cukup unik dan memalukan dunia kriminilitas, yaitu sialnya dia kepergok nyolong kutang dan celana dalam wanita dari jemuran. Padahal track recordnya selama menjadi penjahat tidak pernah sekalipun menyentuh barang curian level rendah apalagi nyolong jemuran di perkampungan. Kutang bekas mpok mpok dan celdem eneng eneng pula. Terus pada sisi sisi rendanya sudah banyak yang bolong atau tambal sulam di sana sini. Walaupun itu daleman yang pernah dipakai artis sekalipun tetap mencoreng dunia preman dan mafia. Beda halnya maling pakaian dalam wanita dari badan pelelangan. Sudah pasti tuh barang berharga banget dan punya nilai historis. Jangan tanya harganya.

Akibat dari nyolong jemuran yang nggak beken inilah, Bedul terseret ke penjara, kemudian kasus kasusnya yang macam perjudian gelap, pencurian sepeda motor, judi kartu, taruhan tebak buah manggis, kasus adu ikan tempalo, sabung ayam, ngutil di supermarket sampai ngompas para pedagang di pasar ikanpun ikut terungkap. Nasmun bedul tak mati kutu ataupun gentar. Sebagai penjahat karir ulung dia pantang menyerah untuk terus menekuni dunia kelam ini. Sudah kepalang tanggung terjun nyemplung sekalian. Bukan mengapa? Merasa tak punya bakat dan kecerdasan dan rendahnya pendidikan yang dienyam membuatkan minder untuk mencari kerja yang baik dan halal. Bedul sadar sungguh mencari kerja di zaman apapun. Profesi sebagai penjahat hasil dari terjerumus.

Bedul Nyaimunteh adalah sosok bromocorah atau buronan pada waktu belum tertangkap. Beliau terkenal gesit dalam berkelit. Wajahnya acapkali terpampang di aman-mana. Menjadi buruan pihak kepolisian kota besar Palembang. Walaupun masih tergolong kelas kambing guling namun cukup meresahkan masyarakat. Bagi backpacker keluar masuk hotel di tiap negara berbeda itu sudah biasa. Bagi penjahat cadas macam Bedul juga sudah biasa keluar masuk penjara.

Kipruk Kidding terus berusaha tanpa mengenal lelah dan pantang menyerah untuk membuat anak buahnya agar segera siuman. Bukan kenapa? Kipruk Kidding emoh ditinggal sendirian. Tak sadar bulu romanya berdiri. Merinding bo! Terlebih lagi untuk meneruskan misi itu. Sampai matipun dia tak rela dan ikhlas untuk membopong Tambun sampai ke tempat tujuan. Yang ada malah di buang ke kotak sampah. Mustinya dianya yang digendong bukannya si Tambung yang jelek itu. Kipruk mengambil daun pisang untuk menipas-ngipasi Tambun yang masih betah pingsan.

“Hooy bangun…Cepat bangun. Ayo Tambun sontoloyo! Kamu nggak usah pura-pura ya. Cemen banget ya…Nggak bangun awas ya saya tinggalin kamu di sini sendiri.” Pekik Kipruk sembari menggoyang-goyangkan bahu Tambun. Dia tengah dilanda kebingungan. Namun, kondisi Tambunpun tak bergeming. Naga-naganya pingsannya akan memakan waktu yang agak lama. Belum lagi bau badannya samakin tidak enak aromanya akibat kecebur rawa-rawa. Makanya tangan kiri Kipruk sibuk menyumbal hidungnya dengan ujung pakaiannya.

IMG-20160818-WA0000(Bersambung)

MISTRI SEKOTAK PIZZA

Oleh : Deddy Azwar

Pekerjaan hari ini lumayan sibuk, seperti kemaren, sehingga membuatku kembali pulang malam hari. Masalah ini semakin bertambah kompleks, setelah dua rekan teman sekantor mengundurkan diri. Hal ini tentu menambah volume perkerjaan juga meningkat. Pada awalnya pekerjaan pada satu seksi dikerjakan standarnya oleh lima orang,namun sekarang dikerjakan hanya dengan 3 orang saja. Cukup signifikan bukan? Mustahil ini tidak akan menjadi efek bagi kami.

 

GAJIKU 20 JUTA COY!!

GAJI ANDA 20 JUTA!

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Oleh : Deddy Azwar

Hari ini tidak seperti biasanya Tekya bangun lebih pagi. Ayam berkokok berhasil dia salip. Nah, kesalahan eh kebetulannmaksudnya dia harus mengikuti tes menjadi karyawan di sebuah perusahaan multi produk. Entahlah produk kecantikan atau kejelekan. Oh ya kalau tidak salah memproduksi bahan makanan, karet ban dan buah-buahan. Ada relevansinya dengan kecantikanlah.

Ada beberapa tahapan dan rangkaian tes yang musti dilalui oleh setiap calon pegawai. Dan Tekya sangat berharap perusahaan ini menjadi pilihan yang ideal baginya dan keluarga tentunya. Menjadi tonggak bersejarah untuk memasuki gerbang pembaharuan kehidupannya di masa Yang akan datang. Iya dong jikalau gajinya lebih besar daripada pekerjaannya saat ini pasti membuat hati merasa nyaman dalam bekerja, lalu adalah sesuatu yang begitu bernilai.

Setiap orang pasti mengimpikan tempat bekerja dapat memberikan kesejahteraan yang lebih baik. Dengan didukung tampilan gedung perusahaan yang berada di lokasi strategis perkantoran yang berkelas, dilengkapai eskalator atau lift dan tentu saja tangga darurat, kemudian suasana ruangan kerja yang tidak terlalu sempit, ber AC tentunya, terus ada fasilitas kesehatan dan kebugaran kalau bisa tersedia, apalagi bila lokasi gedung yang terjangkau dari rumah. Wow, sempurna banget hidupmu!

Tekya memacu sepeda motornya dengan kecepatan tinggi. Seakan akan sedang balapan MotoGP di sirkuit ancol. Dia langsung ngegas sejak dari pagar rumah sampai keluar gerbang komplek perumahannya nan asri Tekya tidak menginjak rem sedikitpun. Bahkan polisi tidurpun dia terobos. Sehingga pantatnya terangkat ke udara.

Kebetulan jalan di sekitar komplek masih terlihat sepi pagi itu. Ya semua serba kebetulan. Janganlah heran begitulah hidup.

Sesampai di depan pintu gerbang yang bersebelahan dengan pos satpam, Tekya menyalakan klakson dengan maksud memberi tanda bahwa dia akan segera keluar dari komplek. Mas Tommy, si satpam setengah senior langsung feeling bergegas membuka pintu gerbang dan palang dengan menggesekkan kartu akses. Motorpun melaju meninggalkan Mas Tommy yang sedang menggeleng-gelengkan kepala. Serasa disko di diskotik.

“Mau kemana itu Pak Tekya ya, masih gelap begini sudah ngelayap..” Gerutu Mas Tommy sambil menutup pintu gerbang utama yang terbuat dari bahan besi calvanis itu. “Sudahlah…waktunya ngaso lagi ah.”

Tekya sudah sampai di lokasi lebih awal. Dia melihat beberapa calon pegawai lain yang sudah berkumpul di depan sebuah bangunan yang lebih cocok seperti gudang pabrik. Atapnya mempunyai beberapa baris cerobong asap. Tekya mengeryitkan keningnya. “Waduh, tidak indah seperti yang kubayangkan ya. Saya kirain sebuah perusahaan yang terletak di sebuah gedung perkantoran milik sendiri atau ya paling tidak yang menempel pada komplek gedung perkantoran yang dikelilingi oleh mall dan tempat kuliner. Kenyataannya kok beda ya. Ini sama saja layaknya menjadi buruh pabrik. Tampaknya tidak bakalan saya menemukan ruangan kantor yang nyaman lagi, yang ada malah pasti sering terdengar suara mesin yang berisik dan hiruk pikuk orang bekerja. Oh betapa suram dunia ini.”

Tekya berjalan perlahan memasuki area pabrik itu, pandangannya diarahkan ke segala penjuru, melewati beberapa koridor dan onggokan sampah pabrik, tong tong yang berwarna warni,tumpuk menumpuk di setiap sisi jalan, belum lagi bau aroma khas limbah pabrik yang tersebar ke mana mana. Dia juga sempat berpas-pasan dengan pekerja disana yang berseragam berwarna norak alias mengundang. Mereka rata-rata mengenakan sepatu boot yang kokoh dan keras.

Tiba tiba mata Tekya tertubruk ke salah seorang yang sepertinya sudah dikenal. Buru buru dia menghampiri agar kebih dekat.

“Oalah kamu ikut juga ya Mangipul!” Tegur Tekya seraya mencengkram bahu temannya. Dunia ini sempit ya. Mangipul langsung menoleh. Merekapun sama-sama kaget dan tak lupa bertoast ria. “Tidak kusangka kamu diam-diam melamar di sini juga. Katanya pengen jadi PNS, atau mengajar aja alias jadi guru.”

“Aduh, bapak kok juga ngelamar di sini ya? Nambah saingan aja..Bukannya sudah nyaman.” Mangipul berteriak sambil memandang takjub. Tekya mencibir. Mereka tidak mengira bisa saling ketemu. Bak pertemuan dua saudara yang terpisah jauh dari masa lampau dan kembali dipertemukan di abad modern.

“Tahu dari mana kalau lagi ada lowongan?”

“Adalah, mau tahu aja lu! Rahasia. Kamu sendiri tahu dari mana?”

“Dari mana ajalah. Lucu. Heheh…Kok masih pakai rahasia sih. Lah Kita kan sudah ketemu di sini.”

“Mudah mudah cuma kita saja yang tahu tentang lowongan ini ya Pul.”

“Betul Pak. Begitu lah harapan saya.”

“Eh, mgomong-nomong kita telah keliru memilih lowongan kayaknya deh,” ucap Tekya setengah terpekik. “Aku sangsi dengan gaji dan kesejahteraannya. Yang ada gaji pasti kecil, seuprit, belum lagi suasana hiruk pikuk, pergaulannya kurang level dan banyak polusi yang menganggu paru paru.”

“Bapak kuper nih..kurang info. Hallo,kemana aja?”

“Ga kemana mana. Tak gendong……Kurang info bagaimana maksud loh?”

“Tempatnya boleh nggak mewah dan mentereng tapi gajinya lumayan ganteng lho pak.”

“Alah…bisa aja kamu ngatain saya ganteng. ” Tekya tersenyum tengil. “Lumayan dari bangkok?”

” Dari Hongkong kalee..”

” Istilah itu sudah keseringan. Basi tahu.”

“Nanti kalau bapak diterima pasti matanya akan melotot tahu gajinya.”

“Ah masak sih? Nggak percaya saya.”

” Ya udah.”

Tidak lama berselang mereka pun mulai segera disuruh masuk ke gedung yang luas dan besar juga. Mereka diarahkan oleh seorang bapak setengah baya untuk menuju ke tempat ruangan tes. Jumlah calon yang cukup membludak, solusinya dibagi menjadi 2 bagian dan mereka dipisahkan ke dalam ruangan yang berbeda. Rata rata berjenis kelamin laki-laki. Walaupun begitu Tekya bersyukur masih ada juga cewek yang ngelamar. Bapak petugas tes mempersilahkan mereka memasuki ruangan masing masing berdasarkan nomor tes dan materi tes yang akan diuji. Wajah-wajah sebagian pelamar terlihat tegang dan sebagian lagi agak santai tapi….tetap tegang juga.

Pada tahap awal tes Tekya tidak seruangan dengan Mangipul. Mereka baru ketemuan setelah memasuki tes kedua. Lebih asik lagi mereka duduk saling berdekatan.

“Jadi teringat waktu masih SMA aja.”Tekya nyeletuk.

“Pak, kita boleh kerjasama ya? Jangan lupa lho? “ Bisik Mangipul sambil matanya melirik ke kiri dan ke kanan. Kawatir ketangkap tangan KPK apa?

“Emang bisa Pul?” Tanya Tekya dengan suara lebih halus.

“Usahakan dong Pak. Bapak kan pengalamannya sudah banyak ikut tes.” Rayu Mangipul.

“Boleh. Semoga ya. Kadang banyak ikut tes tidak menjamin lagi..Kita lihat aja nanti.”

“Tampaknya tidak begitu ketat nih.”

“Oke kita saling kasih contekan ya. Berdoa saja. Mudah mudahan lancar.”

Tespun dimulai. Ruangan langsung sepi dan sunyi. Ternyata pengawasannya malah ketat di awal saja, setelah itu mulai kendor. Moment ini segera dimanfaatkan oleh Tekya dan Mangipul. Merekapun mulai bermain kode kodean. Mereka bekerja sama dengan solid dalam tes yang semestinya mengerjakan tes secara mandiri dan tidak boleh saling mengepek atau contekan. Tekya lebih banyak memberi tahu kunci jawaban yang ia kuasai. Begitupun dengan Mangipul, pada saat Tekya celingukan kebingungan karena pandangannya nanar dan otaknya ngeblank, sebagai teman dia segera menangkap sinyal itu. Pada saat waktu tersisa setengah jam lagi, Tekya memberi kode untuk keluar dari ruangan.

“Emang sudah beres? Mantap Pak Tekya.”Puji Mangipul sambil berdecak kagum.

“Bagi yang sudah selesai mohon untuk meletakkan alat tulisnya dan membiarkan lembar jawabannya di meja. Mohon untuk tidak menyentuh nya lagi. Silahkan anda keluar dari ruangan tes ini. Kebetulan pintunya tidak digembok. Biarkan petugas nanti yang akan mengambilnya. Mengerti? “ Kata petugas yang tiba tiba nongol di depan pintu.

Tekya sedang asiknya bermain game di hape. Seru banget. Dia duduk di sebuah kursi besi nan panjang. Tiba tiba dari depan Mangipul berteriak memanggil. “Pakkk!”

“Kesini aja Pul. Nongkrong di sini kita!” Jawab Tekya sumringah. Dia meluruskan kakinya.

“Hayuk siapa takut.”

“Eh Pak, tahu nggak tadi saya intip lembar jawaban ujian punya bapak, saya lihat dan kaget ternyata ada lembar terakhir kelupaan di isi ya lho.”

“ Ah masak sih, jangan bercanda kamu Mangipul.”

“Aduh pak, ngapain saya mesti bercanda bohong.”

“Perasaan saya sudah diisi semua kok. Aduh, lembar yang bagian mana itu?”

“Makanya jangan main buru-buru aja. Periksa dulu dengan teliti semua lembar jawabannya pak. Pake ninggalin saya lagi. Ah kacau nih. Mau kemana sih? Emangnya banyak cucian di rumah ya?”

“Suwek lu. Habis sudah kelar semua ya keluarlah. Daripada pusing lantas melamun jorok. Gimana ya…Jadi kepikiran nih. Kalau itu bener adanya alamat mengurangi nilai saya dong. Dan kesempatan lulus jadi lebih kecil.”

“Tenang pak, saya lihat dari kemampuan bapak dapat menjawab 4 lembar termasuk sudah lumayan dan hanya menyisakan 1 lembar mungkin efeknya kecil.”

“Ah yang bener. Penyakit lupaku sudah mulai akut nih.”

“Tenang pak, tadi pas petugas lagi lengah saya langsung samber kertas bapak saya sempet isikan yang tahu. Terus kolom nama bapak juga lupa isi. Untungnya tidak ketahuan.”

“Wah, terima kasih banyak bro. Itu namanya sahabat sejati. Tapi berani juga kamu ambil resiko. Mantap. Saling tolong menolong di saat temen lupa. Sisa sedikit aja kan yang belum sempat kuisi?”

“Iya pak. Ucapan terima kasih aja nih?”

“Idihh..emang minta ditraktir apa? Pangsit belakang kantor ya.”

“Asiik. Kita sudah lama tidak kesana kan?”

Kemudian mereka mengikuti tes yang terakhir. Dibeberapa kesempatan Tekya berusaha memberikan jawaban yang dikuasainya kepada Mangipul. Ya sekalian rasa ucapan terima kasih sudah menolong dan menasehatinya agar tidak sembrono, ceroboh dan berhati-hati.

Pada hari itu juga akan diumumkan siapa saya yang berhak lolos dan diterima menjadi pegawai di perusahaan itu. Yang lebih tokcernya lagi termasuk jumlah gaji dan jabatannya akan segera diberitahu juga. Harap harap cemas dan was was.

“Para calon pegawai yang terhormat.” Ucap bapak wakil direktu yang pada saat itu berkesempatan hadir dan memberi wejangan. “ Mohon tetap terus untuk mengaktifkan telepon genggamnya ya. Pengumuman akan kami kirimkan lewat SMS ke nomor hape anda masing-masing. Oh nya akan kami infokan juga jabatan dan gaji yang akan saudara saudari terima. Kami harap bagi yang tifdak lulus jangan kecewa. Dan bagi yang lolos selamat bergabung menjadi bagian dari perusahaan kami. Mari kita berkomitmen untuk bekerja sama memajukan perusahaan ini. Mohon maaf apabila di dalam penyelenggaraan tes ini terdapat banyak kekurangan. Terima kasih. Sampai berjumpa lagi.”

Tekya dan Mangipul jalan mengendap-endap. Mereka tak sabar ingin melihat hasil tes dari hape. Masing masing dengan cekatan merogoh hape dari saku dan mulai menekan nekan keypad hape. Dan….Alhamdulillah ternyata benar dugaanmu Pul. Memang gajinya fantastis. Saya diterima dan gajiku….DUA PULUH JUTA RUPIAH!!!!” Tekya antara kaget dan senang.

Dan lebih kaget lagi ketika Tekya terbangun dari tidurnya…Buru buru cubit pantat tetangga untuk membuktikan mimpi atau tidak. OH KOK CUMA MIMPI SIH!!! OH TIDAAAKKKK! GA RELA AKU!”

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.